Mohon tunggu...
Nicho Kosip
Nicho Kosip Mohon Tunggu... Penulis - Nulis kalo mood-nya ngumpul :)

Lulusan Ilmu Komunikasi angkatan 2018 Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mahakarya Tuhan Lewat Indahnya Gunung Merbabu

16 Desember 2022   12:47 Diperbarui: 16 Desember 2022   13:21 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atas: Toni, Rico, Kosmas, Kosip, Yefta, Yosabel.    Bawah : Yosep, Gavra, Roysul

Singkat cerita akhirnya perjalanan berlanjut dan kami sempat membeli bekal nasi rames di rumah warga sebelum berangkat menuju pos satu.

foto: dok. pribadi
foto: dok. pribadi

Perjalanan berlangsung seperti pendakian gunung pada umumnya. Jalanan menanjak, jalanan berbatu, halang rintang ranting pohon, dan lain sebagainya.

Canda tawa dan gurau dari para pendaki lain juga terdengar sepanjang perjalanan. Hingga kemudian satu per satu rombongan mulai membuat jarak yang semakin jauh.

Sesampainya di pos dua, kami beristirahat sejenak dan makan bekal yang sudah kami beli sebelumnya. Mengingat perjalanan masih panjang, tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pos tiga.

Di sinilah rintangan terberat harus kami lalui. Jalanan yang semakin berat dan menanjak, bahkan licin dan juga melelahkan. Semua harus ditambah dengan dinginnya udara dan air hujan yang kala itu turun cukup deras.

foto: dok.pribadi
foto: dok.pribadi

Mau tidak mau, perjalanan harus tetap berlanjut walau dengan tempo yang sedikit melambat. Dengan sisa-sisa tenaga, kami lanjut menapakkan langkah menuju pos tiga. Pos tiga merupakan area camp di mana kami bisa mendirikan tenda di sana sebelum menemui puncak.

Dalam perjalanan menuju pos tiga, terdapat sebuah mata air di mana air nya dapat kami ambil untuk minum dan membersihkan diri. Ini menjadi tempat istirahat dan menghela nafas terbaik. Walau sesekali kami harus terpeleset sebelum sampai di sana. 

Bahkan kakiku juga sempat terkantuk batang kayu tua yang melintang di tengah jalan. Ya rasanya cukup sakit walau hanya disentuh, apalagi sampai lebam saat itu.

Namun aku tahu ini belum usai…

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun