Seperti Thomas Shelby yang dikenal sebagai orang yang memiliki kecerdasan yang mumpuni serta etik kerja ekstrim, Tommy digambarkan sebagai orang yang selalu memiliki pandangan luas dan detail terhadap rencana-rencananya, bahkan apabila ada halangan tak terduga pada rencananya, ia masih memiliki berbagai ide untuk mengatasinya.Â
Selain itu, cara film ini membangun alur dan suasana yang bagus antar seasonnya selalu membuat para penonton tidak pernah puas menonton film seri ini hanya dalam sekali tonton. Walaupun Peaky Blinders memiliki genre utama criminal, bumbu-bumbu lain seperti romance dan thriller juga tetap disajikan dengan baik disini.Â
Puncak keajaiban dari Peaky Blinders berada di season 6, dimana segala rencana besar yang sudah disiapkan Tommy selama ini dieksekusi dengan sangat baik dan sempurna, banyak plot twist yang membuat para penonton cukup membuat kaget, serta ending yang meninggalkan penonton bertanya-tanya.Â
Selain penyuguhan yang sangat baik dari dunia gangster pada tahun 1900-an di Birmingham, Peaky Blinders juga meninggalkan banyak unsur-unsur sejarah yang dapat dipelajari. Seperti kehidupan para veteran perang setelah Perang Dunia I, keadaan pemerintahan pada kala itu, dan juga perkembangan keseluruhan benua Eropa sampai menuju pra-Perang Dunia II.Â
Sangat tidak rugi menyisihkan waktu 40 menit sehari untuk menonton satu episode Peaky Blinders, banyak sekali hal yang akan tertanam pada benak dalam waktu yang singkat itu. Terutama, karakter Tommy yang seakan menghinoptis penonton untuk menjadi seperti dia. Peaky Blinders mendapat Average Audience Score sebesar 93% di website Rotten Tomatoes. Tunggu apalagi ? Thomas Shelby dan kuda hitamnya telah menunggumu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H