3. Memanfaatkan rasa iba
Yap rasa iba dari kita, itulah yang digunakan oleh para pengemis profesional untuk mendapatkan uang. Tentu kita akan berpikir "Ah tidak ada salahnya juga, hanya beberapa keping uang receh atau selembar seribu-an", namun seberapa banyak uang yang dihasilkan jika dalam satu hari 1% dari total penduduk Indonesia berpikir demikian? Proyeksi BPS pada 2015 jumlah penduduk sebesar 250 juta jiwa, jika 1% dari total penduduk memberikan 200 rupiah maka dalam satu hari terdapat 5 milyar rupiah perputaran uang yang dihasilkan oleh para pengemis ini. Jumlah yang luar biasa bukan?
Â
Kemudian bagaimana sebaiknya kita menyikapi para pengemis profesional ini? Bukankah dalam satu buku ada tulisan "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku". Bukankah kita dituntut untuk mengasihi sesama kita?
Ketika saya memilih memberi kepada pengemis, saya tidak memberinya uang tunai. Saya lebih memilih untuk memberi mereka snack atau jajanan ringan, karena saya tahu snack dan jajanan ringan itu tidak mungkin mereka setor kepada big boss mereka. Kita memang dituntut untuk saling mengasihi, namun bukankah kita juga harus cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati?.
Â
ilustrasi: dreamstime.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H