Pemalang (06/08/23) Desa Tegalmlati, sama seperti kebanyakan desa lainnya di Indonesia, menghadapi tantangan serius terkait manajemen sampah. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat diiringi dengan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan telah menyebabkan peningkatan volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Selain itu, infrastruktur pengelolaan sampah yang terbatas seperti kurangnya kapasitas penampungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kabupaten Pemalang akan menghambat proses pengambilan sampah dari tiap desa di Kabupaten Pemalang, salah satunya Desa Tegalmlati.Â
Masalah penumpukan sampah ini sudah terjadi selama 1--2 bulan terakhir dan menyebabkan polusi udara yang menghasilkan bau tak sedap serta mengganggu lingkungan sekitar.Â
Dampak dari penumpukan sampah ini adalah masyarakat menjadi terpaksa menggunakan cara yang tidak tepat, yaitu membakar sampah mereka sendiri untuk mencegah terjadinya penumpukan di Desa Tegalmlati, namun metode ini tidaklah bijak dalam menangani permasalahan sampah. Oleh karena itu, kami memilih program kerja yang berfokus pada penanganan sampah di tingkat desa, sehingga kami sebagai mahasiswa dapat berkontribusi dalam upaya global untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.Â
Dalam upaya merespon tantangan lingkungan ini, Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) membawa inisiatif berharga dalam bentuk program "Prasarana Program Bersih Tegalmlati Sebagai Inisiatif Penanganan Sampah Desa yang Berkelanjutan." Tim II KKN Undip berupaya mengurangi sampah dengan memberikan edukasi berupa sosialisasi secara langsung dan pemberdayaan dengan melibatkan warga untuk berperan dalam mengurangi sampah, serta melakukan pengadaan tempat sampah di area yang membutuhkan.Â
Pada tahap pertama, Tim KKN melakukan survei untuk mengidentifikasi daerah dengan masalah sampah yang memiliki urgensi untuk segera ditangani. Mereka memilih lapangan besar di Dusun 3, Desa Tegalmlati, sebagai lokasi program. Terdapat alasan khusus mengapa lapangan di Dusun 3, Desa Tegalmlati, dipilih sebagai lokasi utama untuk program ini, di mana lapangan tersebut sering kali menjadi tempat berbagai aktivitas masyarakat, termasuk pertandingan sepakbola dan pasar tiban. Kehadiran banyak orang di lapangan ini membuat masalah sampah menjadi lebih nyata dan urgensi untuk membersihkannya semakin tinggi. Dengan memilih lapangan sebagai fokus utama, program ini tidak hanya memberikan dampak visual yang signifikan tetapi juga memberikan kesempatan untuk edukasi langsung kepada banyak warga yang terlibat dalam aktivitas di sana.
Setelah menentukan target lokasi pelaksanaan kegiatan, Tim KKN berkoordinasi dengan perangkat desa dan ketua RT 5 dan 6 untuk meminta izin serta dukungan dalam melibatkan seluruh warga dalam program ini. Setelah mendapatkan persetujuan dari semua pihak, Tim KKN segera menetapkan tanggal pelaksanaan program pembersihan Desa Tegalmlati.
Program "Inisiatif Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Desa Tegalmlati melalui Program Prasarana Bersih" dimulai dengan kerja bakti membersihkan lapangan dan sekitarnya, dengan melibatkan partisipasi aktif warga. Selama istirahat, warga diberikan sosialisasi tentang pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah melalui pendekatan ekonomi sirkular dan konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace). Setelah lapangan dibersihkan, Tim II KKN Undip juga memasang tempat sampah di area tersebut, mengingat lapangan ini memiliki peran penting sebagai representasi Desa Tegalmlati bagi masyarakat luar. Respon positif warga Desa Tegalmlati terhadap program ini tampak dari partisipasi yang luas, melibatkan berbagai usia, dari anak-anak hingga orang tua.
Diharapkan melalui kegiatan pembersihan sampah dan pencerdasan pengolahan sampah ini, dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan indah. Semangat gotong royong dan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan akan semakin tumbuh di kalangan masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan juga tercipta edukasi yang berkelanjutan tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik, sehingga kita dapat memberikan warisan lingkungan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H