Mohon tunggu...
Nia Wasif
Nia Wasif Mohon Tunggu... -

Aku adalah seorang ibu muda yang bercita-cita tinggi setinggi langit ^^

Selanjutnya

Tutup

Money

Lestarikan Yuk !

29 Juli 2010   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:29 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Setahun yang lalu saya masih berada di Kuala Lumpur, Malaysia. Kebetulan ada teman yang mengajak saya dan suami untuk rekreasi ke Malaka, yang konon katanya kota penuh peninggalan sejarah Negeri Jiran itu. Karena memang libur dan tidak ada kegiatan, maka jadilah kami mengunjungi kota sejarah tersebut.

Kami berangkat menggunakan mobil pribadi, cuma berlima saja. Sekitar dua setengah jam perjalanan kami menjejakkan kaki di Malaka. Kesan yang saya rasakan pertama kali adalah gerah, karena cuaca yang panas. Sungguh tidak nyaman bagi ibu hamil seperti saya dengan suasana yang panas ini, maunya berada di dekat kipas angin saja atau ngendon di ruangan ber-AC, jadi tetap segar.hiihi..

Tanpa membuang-buang waktu kamipun mengunjungi satu per satu tempat wisata yang ada di sana. Masuk dari satu museum ke museum lainnya, melihat, mengamati, dan mengomentari benda-benda peninggalan sejarah yang kami temukan. Tak ketinggalan mencicipi menu masakan khas kota ini.

Sejujurnya, menurut saya pribadi (tanpa paksaan dari siapapun), Indonesia tak ketinggalan dalam hal pariwisata. Banyak di negeri kita tempat wisata yang jauh-jauh lebih menarik dan fantastis dibandingkan dengan objek wisata milik negeri jiran ini. Bukannya sombong, tapi memang begitulah kenyataannya. Tak hanya potensi alam, tapi juga kebudayaan termasuk kuliner-pun kita tak kalah saing dengan Negara lain.

Tapi sayang seribu sayang, semua potensi yang kita miliki ini tidak optimalkan. Banyak objek wisata yang terbengkalai atau tidak dikelola dengan baik. Begitu juga dengan budaya yang beraneka ragam, tidak dilestarikan dengan baik, sehingga lama kelamaan hilang ditelan zaman. Jadi jangan heran kalau budaya asli kita tiba-tiba dicaplok dan diklaim oleh Negara lain bahwa itu kepunyaan mereka. Dan jangan marah juga kalau ternyata ada Negara yang memproklamirkan kuliner asli Indonesia sebagai produk asli milik nenek moyang mereka. Salah kita sendiri sebagai generasi penerus bangsa ini tidak berupaya keras untuk melestarikan budaya dan kesenian kita. So, ayo kita mulai dari diri sendiri untuk menghidupkan semua potensi yang ada di negeri kita ini, budaya, kesenian, kuliner, dan tempat-tempat bersejarah sebagai objek wisata. Jangan tunggu sampai semuanya dirampas oleh Bangsa lain! Merdeka!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun