Dunia ini terdiri dari laki-laki dan perempuan. Masing-masing individu dari keduanya memiliki kecenderungan tersendiri dalam menjalani kehidupan ini.Â
Perempuan, istimewa dengan berbagai keunikannya. Setiap perempuan mempunyai kisah hidup mereka sendiri. Seandainya semua perempuan menulis kisah mereka sendiri, maka tidak terhitung banyaknya buku dan karya bagus yang lahir di atas permukaan bumi ini. Bayangkan, bagaimana seorang ibu yang  punya anak laki-laki misalnya, menulis kisah perjalanan hidup anaknya, perjuangannya hingga meraih sukses atau bahkan gagal. Semua orang dapat belajar dari sana, bukan untuk menghakimi, tetapi belajar untuk membuat dunia lebih baik.Â
Tidak seorangpun memiliki kisah yang sama persis dengan orang yang lain. Sekiranya sama, pandangan dari setiap tokohnya pasti berbeda. Seseorang harus menulis agar dapat memahami. Menulis untuk memberikan pandangan sehingga orang memiliki alternatif pemahaman tentang kehidupan di luar dirinya.Â
Menghadapi tantangan hidup yang kian banyak dan beragam, perempuan harus selangkah lebih maju dan berani menghadapi perubahan. Salah satu keberanian itu dibuktikan dengan menulis. Seseorang tidak akan mampu meyakinkan orang lain seandainya dia sendiri tidak yakin. Menulis adalah mentransfer keyakinan seseorang kepada orang lain.Â
Menulis mampu memberikan lebih dari apa yang diharapkan seorang perempuan. Menulis bisa menjadi teman dalam kesepian, juga menjadi obat bagi kebutuhan psikologis seseorang. Dengan menulis seseorang dapat melihat dirinya sendiri, sejauh mana dia telah berubah dari hari ke hari.Â
"Perempuan harus berani untuk perubahan", terutama berani untuk menulis.Â
*Selamat hari Perempuan sedunia*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H