Mohon tunggu...
Nia Tjiptono
Nia Tjiptono Mohon Tunggu... profesional -

undramatic, unromantic, unmelancholic

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mustahilkah Punya Properti di Jogja?

25 September 2012   23:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:41 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1348616417705763719

[caption id="attachment_201029" align="alignleft" width="414" caption="source pic: rumahjogja.com"][/caption] "Harga rumah di Jogja mahal-mahal banget dik, pusing cari rumah yang agak ditengah kota", keluh kakak sepupu saya yang sudah hampir dua tahun berburu tanah dan rumah di Jogja. Cari rumah dan tanah itu jodoh-jodohan, kata dosen saya yang juga menghabiskan waktu satu tahun lebih hingga menemukan rumah idamannya di Depok Jawa Barat. Hanya saja, kalau cari tanah dan property di Jogja mungkin memang jodohnya agak jauh. terutama soal harga. Harga tanah dan bangunan di Jogja dari tahun ke tahun memang stabil di harga tinggi. Menurut informasi dari kakak sepupu saya yang hampir tiap minggu berburu rumah dan tanah di Jogja, ada dua wilayah segitiga emas yang paling mahal dan diincar. yang pertama adalah seputaran Jalan Kaliurang, yaitu di wilayah sekitar Universitas Gadjah Mada, dan yang kedua adalah wilayah seputar Seturan dan Condongcatur. Harga di kedua wilayah tersebut sungguh gila-gilaan. "Ternyata harga properti dan investasi di Jalan Kaliurang itu termahal ke dua di indonesia setelah Kuta Bali" curhat sepupu saya yang menyadari kalau harga rumah yang diincarnya di wilayah Jalan Kaliurang minimal di bandrol Rp.800 juta. Karena berencana menabung untuk beli tanah atau rumah juga di Jogja, iseng-iseng saya tanya harga tanah di sekitar rumah saya di daerah Sendowo. Wow, untuk tanah yang hitungannya di dalam gang, ternyata harganya mencapai Rp.3 juta/meter. Jangankan tanah, di daerah Sendowo yang bisa dibilang sangat nempel dengan kampus UGM, harga kost juga sudah sangat melangit. Kost di depan rumah saya mematok harga Rp.400 ribu hingga Rp.1.200.000 per bulannya. Maklum saja, fasilitas lengkap, ada yang ber AC, lokasi dekat kampus, pasar, rumah sakit, dan pusat kota. Di wilayah Sendowo memang sekarang sedang  giat dibangun kost-kost eksekutif nan eksklusif bertarif tinggi. Seiring sejalan dengan biaya pendidikan di Jogja yang juga semakin mahal dari tahun ke tahun. Tidak heran banyak yang tergiur bisnis kost. Inilah salah satu contoh mengapa harga tanah di Jogja begitu mahal, padahal Jogja bukan kota industri dan metropolitan yang perputaran ekonominya kencang. Malah menurut saya, Jogja selain kota pendidikan juga kota pensiunan. Contohnya, tidak semua pemilik kost di wilayah Sendowo adalah penduduk asli, beberapa dari Jambi bahkan Kalimantan yang ingin istirahat di Jogja. Teman-teman saya yang dulunya kuliah di Jogja dan kemudian bekerja di perusahaan-perusahaan tambang dan minyak di Indonesia maupun luar negeri sudh planning beli rumah di Jogja untuk pensunnya nanti. Waduh, lalu bagaimana saya yang pegawai biasa ini harus nabung untuk punya rumah di wilayah jogja yang tidak pinggir-pinggir amat? Harga rumah yang mahal antara lain disebabkan oleh harga bangunan yang juga melonjak. Ayah saya berpesan, "Kalau mau bangun rumah sendiri itu cari pas musim hujan,biasanya harga bangunan nggak mahal". Tapi di jogja sepertinya sepanjang tahun musim panas, jadi harga bangunan juga stabil dong?. Belum lagi upah tukangnya yang juga mahal. Duh, beli rumah siap pakai mahal, beli tanah lalu bangun sendiri pun juga mahal. Lalu benar-benar mustahilkah punya properti di Jogja? Sepupu saya yang akhirnya sudah menemukan sebidang tanah di wilayah Jalan Kaliurang km 12 memberi saran: 1. Harus pintar-pintar pilih lokasi. meskipun tidak di dekat kota, paling tidak dekat dengan salah satu fasilitas umum. misalnya pasar, rumah sakit, atau sekolah 2. Cari daerah pinggir kota tapi masih terjangkau seperti wilayah jalan magelang atau wilayah kalasan 2. Pertimbangkan harga tukang dan material jika harus memilih antara membeli properti siap huni atau membeli tanah. Kalau harus membangun sendiri, carilah rekomendasi mengenai tukang yang jujur dan kerjanya rapih. 3. Jangan segan untuk bertanya dan menawar, cari informasi sebanyak-banyaknya dan harus jeli. 4. Jangan memaksakan diri untuk harus punya rumah dalam waktu cepat. jangan segan untuk mundur jika memang tidak cocok atau tidak sreg, daripada menyesal belakangan. 5. Kencangkan ikat pinggang tentunya. Jadi, masih mustahilkah punya properti di Jogja? Kalau sudah jodoh, rejeki dan berjuang keras, tentunya diberi kemudahan kan?semoga :)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun