Mohon tunggu...
NIAT
NIAT Mohon Tunggu... Seniman - Tidak Bekerja

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN KELAS A 2021 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Akuntansi Dampak Lingkungan Dari Ekstraksi Sumber Daya Alam

22 Mei 2024   16:57 Diperbarui: 23 Mei 2024   23:43 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Akuntansi lingkungan, sebagai suatu disiplin yang memfokuskan pada pengukuran dan pelaporan biaya lingkungan, telah menjadi penting dalam era modern yang sangat memerlukan kesadaran dan perhatian terhadap lingkungan. Ekstraksi sumber daya alam, sebagai salah satu aktivitas yang paling signifikan dalam penggunaan sumber daya alam, memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, akuntansi lingkungan sangat penting dalam mengukur dan mengelola biaya lingkungan yang timbul dari ekstraksi sumber daya alam. Biaya lingkungan yang timbul dari ekstraksi sumber daya alam dapat berupa biaya yang terkait dengan penggunaan sumber daya alam, seperti biaya penggunaan air, biaya penggunaan energi, dan biaya penggunaan bahan kimia. Selain itu, biaya lingkungan juga dapat berupa biaya yang terkait dengan dampak lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah, biaya pengelolaan polusi, dan biaya pengelolaan kerusakan lingkungan.

Dalam mengukur biaya lingkungan dari ekstraksi sumber daya alam, akuntansi lingkungan menggunakan berbagai metode, ada metode biaya lingkungan langsung dan metode  biaya lingkungan tak langsung. Berikut pengukuran metode biaya langsung dan tak langsung antara lain:

Biaya Lingkungan Yang Langsung

  • Biaya Restorasi: Biaya yang diperkirakan diperlukan untuk memulihkan lingkungan setelah kegiatan ekstraksi selesai. Biaya ini dapat dihitung sebagai provisi atau liabilitas kontinjensi, bergantung pada syarat-syarat pengakuan provisi.
  • Biaya Perlindungan Pembelanjaan Lingkungan: Biaya yang terkait dengan perlindungan lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Pengeluaran Sumber Daya : Biaya yang terkait dengan pengeluaran sumber daya alam, seperti biaya energi, air, dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses ekstraksi.
  • Biaya Dampak Lingkungan: Biaya yang terkait dengan perubahan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan ekstraksi, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Manajemen Lingkungan: Biaya yang terkait dengan pengelolaan lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Kualitas Lingkungan: Biaya yang terkait dengan kualitas lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Pengawasan Lingkungan: Biaya yang terkait dengan pengawasan lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.

Biaya Lingkungan Yang Tak Langsung

  • Biaya Dampak Lingkungan: Biaya yang terkait dengan perubahan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan ekstraksi, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Pengeluaran Sumber Daya: Biaya yang terkait dengan pengeluaran sumber daya alam, seperti biaya energi, air, dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses ekstraksi.
  • Biaya Kualitas Lingkungan: Biaya yang terkait dengan kualitas lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Pengawasan Lingkungan: Biaya yang terkait dengan pengawasan lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Manajemen Lingkungan: Biaya yang terkait dengan pengelolaan lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Perlindungan Pembelanjaan Lingkungan: Biaya yang terkait dengan perlindungan lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.
  • Biaya Restorasi: Biaya yang diperkirakan diperlukan untuk memulihkan lingkungan setelah kegiatan ekstraksi selesai. Biaya ini dapat dihitung sebagai provisi atau liabilitas kontinjensi, bergantung pada syarat-syarat pengakuan provisi.
  • Biaya Kinerja Lingkungan: Biaya yang terkait dengan kinerja lingkungan, seperti biaya pengelolaan limbah dan emisi, serta biaya lain yang terkait dengan pengelolaan lingkungan.

Dalam mengelola biaya lingkungan dari ekstraksi sumber daya alam, akuntansi lingkungan juga menggunakan berbagai strategi untuk memantau dan mengelola biaya lingkungan yang terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan mencatat biaya lingkungan sebagai biaya langsung di dalam neraca percobaan. Biaya ini termasuk biaya pengelolaan limbah, seperti biaya instalasi limbah udara, limbah cair, dan limbah padat, serta biaya pembuangan limbah yang dihitung berdasarkan teori Hansen dan Mowen terkait klasifikasi biaya lingkungan. Selain itu, akuntansi lingkungan juga mempertimbangkan biaya operasional yang terkait dengan pengelolaan lingkungan, seperti biaya tenaga kerja, biaya kontrak pengelolaan limbah, dan biaya penelitian dan pengembangan yang berfokus pada pengembangan barang dan fasilitas yang ramah lingkungan. Perlunya penggunaan alokasi khusus saat mencatat akun dalam laporan keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kesan bahwa tanggung jawab sosial lebih dari sekadar basa-basi dalam mengelola sisa hasil operasi perusahaan dalam pelaporan akuntansi keuangan. Dengan demikian, akuntansi lingkungan memainkan peran penting dalam mengelola biaya lingkungan yang dihasilkan dari ekstraksi sumber daya alam dan memantau kinerja lingkungan perusahaan.

Dalam konklusi, akuntansi lingkungan dari ekstraksi sumber daya alam sangat penting dalam mengukur dan mengelola biaya lingkungan yang timbul dari ekstraksi sumber daya alam. Dengan menggunakan metode dan strategi yang tepat, perusahaan dapat menghemat biaya dan mengelola lingkungan dengan lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian terhadap lingkungan. Dampak lingkungan dari ekstraksi sumber daya alam dapat dicatat dalam laporan keuangan dengan cara menggunakan green accounting. Green accounting adalah praktik akuntansi yang memperhitungkan biaya lingkungan dalam laporan keuangan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk mengukur dan mengelola dampak lingkungan dari kegiatan bisnisnya secara lebih efektif. Biaya yang dicatat dapat meliputi biaya pengelolaan limbah, biaya rehabilitasi lahan, biaya kompensasi masyarakat setempat yang terpengaruh, dan biaya mitigasi dampak lingkungan lainnya.

Dengan mencatat dan melaporkan dampak lingkungan dalam laporan keuangan, perusahaan dapat mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola konsekuensi negatif dari aktivitas ekstraksi mereka. Hal ini tidak hanya membantu dalam memenuhi persyaratan hukum dan regulasi, tetapi juga meningkatkan citra perusahaan di mata pemangku kepentingan, termasuk investor, pelanggan, dan masyarakat luas.

Implementasi akuntansi lingkungan melibatkan beberapa pendekatan, seperti pengungkapan kontinjensi lingkungan, pencadangan untuk biaya lingkungan, akuntansi deplesi sumber daya, pengukuran dan pelaporan emisi, serta penilaian dan pelaporan nilai ekosistem yang terpengaruh. Dengan strategi ini, perusahaan dapat lebih efektif dalam mengelola risiko lingkungan, meminimalkan dampak negatif, dan mempromosikan keberlanjutan jangka panjang. Selain itu, pengungkapan informasi lingkungan yang terintegrasi dengan laporan keuangan tahunan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja perusahaan. Hal ini memungkinkan pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih informasi terkait investasi dan keterlibatan dengan perusahaan. Investasi dalam teknologi hijau dan praktik keberlanjutan juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pengurangan dampak lingkungan dan perlindungan sumber daya alam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun