Mohon tunggu...
Sodi niat Wati Hulu
Sodi niat Wati Hulu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Musik

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengambilan Keputusan Secara Logika Atau Menggunakan Perasaan

10 Mei 2024   17:20 Diperbarui: 10 Mei 2024   17:30 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengambilan keputusan merupakan proses pemilihan alternatif tindakan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.

Tujuan pengambilan keputusan adalah agar keputusan yang diambil benar- benar tepat dan berkualitas, sehingga dapat diimplementasikan dengan baik demi untuk mencapai tujuan.

Pengambilan keputusan merupakan gabungan antara logika dan rasa. Logika membuat kita mencari alasan dan bukti yang menguatkan sebuah pilihan. Sementara itu, rasa memaksa kita untuk menimbang hati nurani. Sering kali, kita juga perlu mendapat masukan dari orang-orang terdekat.

Misalnya Anda sedang bimbang antara melakukan sesuatu atau tidak melakukannya. Perasaan Anda menyuruh Anda melakukannya. Sedangkan logika Anda melarangnya. Dalam kondisi demikian, anda lebih memilih memutuskan menggunakan perasaan atau logika?

Tentu hal itu membuat Kita bingung bukan? antara memutuskan secara logika atau perasaan.Kembali ke judul bahwasanya kita harus memilih antara pake logika atau perasaan.

Nah,dalam pengambilan keputusan ini,akan lebih baik jika memutuskan menggunakan logika.mengapa demikian?karna kemampuan berpikir secara logika merupakan suatu tindakan menganalisis situasi sehingga akan menghasilkan solusi yang masuk akal.selalu mengamati dan mencari tahu terlebih dahulu segala fakta yang ada sehingga dengan mudah untuk menarik kesimpulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun