Mohon tunggu...
Nia Sofyana
Nia Sofyana Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Al Muslim, Penulis, dan Traveller

Seorang guru yang memiliki mimpi menjadi seorang penulis terkenal. Memasak adalah salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan mood ketika stres melanda jiwa, dan bercita-cita menjelajah dunia bersama keluarga tercinta.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Hebat, Siswa Luar Biasa!

17 November 2024   11:27 Diperbarui: 17 November 2024   11:29 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibarat gawai yang harus diberi daya agar dapat berfungsi sesuai spesifikasinya, guru pun diharuskan menambah pengetahuan dan kemampuannya dengan terus belajar. Salah satu kegiatan yang dapat menambah dan memperluas kemampuan seorang guru dengan mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan, seminar, dan berbagai macam lomba. Hal ini diharapkan berdampak meningkatkan kemampuan sumber daya pada seorang guru.

SMA Al Muslim menyelenggarakan kegiatan seminar untuk penguatan sumberdaya tenaga pendidik dan kependidikan terkait dengan implementasi kurikulum merdeka. Kegiatan dilakukan selama dua hari, 16 -- 17 November 2024 di Lembah Ciater Resort Subang dengan mengundang narasumber yang luar biasa, Bapak Zulfikri Anas, M. Ed.

Bapak Zulfikri Anas, M. Ed sebagai Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi terbiasa keliling indonesia memberikan pendampingan kepada guru-guru tentang kurikulum merdeka. SMA Al Muslim memiliki kesempatan mengundang beliau sebagai narasumber hebat untuk memberikan pemahaman serta informasi valid tentang kurikulum merdeka yang menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan.

Pak Zul, begitu beliau biasa disapa, mengarahkan para guru-guru SMA Al Muslim untuk menyiapkan pembelajaran yang inovatif, kreatif, serta kolaboratif yang diharapkan dapat menghasilkan para siswa yang berkarakter mulia dan sukses. Selama kegiatan berlangsung, pak Zul berhasil mengubah mindset dan perspektif para guru bahwa pendidikan yang baik adalah mendampingi siswa yang memiliki kemampuan yang beragam mencapai kesuksesan bersama meskipun waktu dan pencapaiannya berbeda-beda.

Searah dengan makna terciptanya kurikulum merdeka yang menuntut adanya keadilan, kesetaraan pendidikan pada siswa, guru diwajibkan memahami dan tidak bersikap diskriminatif. Setiap siswa berhak mendapatkan pengajaran yang mampu membawanya ke gerbang kesuksesan. Guru harus mampu merancang pendidikan by design bukan by hope, artinya pembelajaran berdasarkan hal-hal yang telah dirancang dari awal hingga tujuan yang ingin dicapai bukan berdasarkan harapan. Pemahaman ini ditanam dalam pikiran para guru agar memotivasi peran guru berdasarkan kemampuan siswa bukan kewajiban yang harus dicapai sesuai kurikulum.

Guru yang hebat mampu melahirkan siswa yang luar biasa. Cara pandang guru tentang pendidikan harus berpihak pada siswa. Siswa bukan robot. Siswa butuh sarana dan prasarana untuk mengembangkan diri sesuai dengan kompetensi dirinya. Misalnya, Memaksa siswa yang tidak bisa bernyanyi hanya akan menghasilkan kondisi yang tidak maksimal. Guru harus mengetahui kemampuan siswanya sejak awal, hal ini menjadi pondasi untuk guru memberikan pembelajaran yang mampu mendorong siswa menunjukkan kemampuan yang dimiliki. Jika siswa lebih suka bermusik, jangan paksa mereka untuk menari, biarkan mereka mengembangkan kemampuan agar hasil yang dicapai sesuai dengan kemampuan, karena tidak semua siswa mampu memiliki banyak kemampuan dalam kurun satu waktu.

Kalimat yang disampaikan pak Zul dalam pelatihan ini menancap di pemikiran para guru di antaranya adalah "Learn, Unlearn, and Relearn". Guru harus mau mempelajari hal yang benar-benar baru adalah makna dari learn. Menurut pak Zul, hal yang tersulit adalah Unlearn, mengapa sulit? Karena mengubah hal yang sudah mengakar di pikiran dan menjadi kebiasaan dengan hal-hal baru diyakini bahkan harus melawan ego sendiri serta diakhiri dengan Relearn, yaitu menerima fakta atau hal baru dengan sebenar-benarnya. Sudah saatnya perubahan itu terjadi, Guru sebagai tonggak utama dunia pendidikan, sudah seharusnya guru dipersiapkan untuk mencetak generasi bangsa berkualitas. Adanya kegiatan pelatihan dan seminar harusnya mendorong guru bermetamorfosis menjadi tenaga pendidik yang hebat hingga lahirlah siswa yang luar biasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun