Mohon tunggu...
Riski Kurniasari
Riski Kurniasari Mohon Tunggu... -

akkkkkkkkkkkuuuuu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kemenangan dari Jalan Allah

11 Oktober 2012   12:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:56 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Riski kurniasari (09110288) PAI E

Hidup manusia memang penuh dengan cobaan, jalan terjal penuh berliku yang terkadang menjadikan kita berputus asa, termasuk juga urusan rezeki. Satu tahun yang lalu masalah besar melanda kehidupan Anton. Anton adalah seorang pembisnis yang berjuang keras, dan usahanya pun yang besar sudah berjalan. Dia adalah laki-laki kelahiran Mojokerto, dia hanya tinggal bersama Ibunya dan Ayahnya pun sudah meninggal dunia. Pada saat itu Anton mempunyai masalah yang sangat komplikitit, dan sangat rumit. Padahal dia tidak pernah menyangka kalau akan mengalami masalah tersebut, bisnisnya hancur dan mempunyai hutang yang sangat banyak. Setiap hari banyak orang yang menagihnya dengan cara marah-marah, tidak hanya satu orang yang menerornya akan tetapi masih banyak orang-orang lain yang menerornya. Tuntutan hutangpun juga harus dibayar meskipun dia benar-benar sudah tidak mempunyai apa-apa lagi.

Pada saat mempunyai hutang yang sangat banyak itu dia dihadapkan kepada dua pilihan yang sangat berat, mau tidak mau dia harus memilih salah satunya. Yang pertama, dia harus melunasi hutang-hutangnya dalam jangka waktu selama 1 bulah setengah, yang kedua, dia akan dilaporkan ke polisi dan rumah orang tuanya yang di Mojokerto akan disita. Dengan kedua pilihan tersebut Anton masih belum bisa mengambil keputusan akan memilih manakah diantara kedua pilihan tersebut, dia pada saat itu sangat stress berat yang awalnya dia berusaha mendirikan bisnis semata-mata hanya ingin membahagiakan orangtuanya, akan tetapi kenyataan berkata lain. Akhirnya dengan menanggung beban masalah yang sangat berat itu Anton numpang di kontrakan temannya, hanya bermodalkan HP saja yang Ia miliki dan semua barang-barang yang dia miliki sebelumnya sudah terjual habis.

Hari berganti dengan hari, tidak ada seorangpun yang bisa membantu Anton keluar dari masalah ini, akhirnya Anton sadar bahwa tidak akan ada kekuatan selain kekuatan dari Allah. Dengan keyakinan itulah Anton semakin bertaqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah, dia selalu istiqomah pergi ke masjid untuk menunaikan ibadah shalat, membaca Al-Qur'an dan seterusnya. Suatu saat ketika dia membaca Al-Qur'an dan tepat pada saat itu dia membaca QS. As-shaf ayat 13 yang berbunyi:

3t÷zé&ur$uhtRq7ÏtéB(×óÇtRz`ÏiB«!$#Óx÷GsùurÒ=Ìs%3ÎÅe³o0urtûüÏZÏB÷sßJø9$#ÇÊÌÈ

Artinya:

Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Dengan memahami isi ayat tersebut Anton mempunyai semangat baru lagi, dimana ayat tesebut memberikan jalan keluar bagi Anton dengan "pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat waktunya" inilah yang membuat Anton semakin percaya dengan kekuasaan dari Allah. Tidak hanya berhenti pada ayat itu saja, ternyata ayat sebelumnya juga sekaligus memberikan solusinya yang terdapat pada QS. As-Shay ayat10, 11, 12 yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar"

Berangkat dari ayat tersebut akhirnya Anton membatasi 3 hal dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, yaitu:

ØBeribadah maksimal

ØBerikhtiyar fisik optimal

ØBerfikir keras memeras otak

Dari situlah Anton memulai perjalan barunya, dia mendatangi panti asuhan untuk membantu mengajar di lembaga tersebut, karena anton yakin dengan berjihad di jalan Allah pasti dia akan mendapatkan kemudahan, di panti asuhan itulah Anton mulai mengajar bahasa Inggris, komputer, dan mengaji, karena Anton berfikir bahwasannya jika seseorang ingin membantu orang lain tidak hanya materi saja yang bisa diberikan, ilmu dan tenagapun juga bisa di berikan. Selain dia mengajar di panti asuhan dia juga selalu beri'tikaf di Masjid-masjid, dan masjid yang Ia jadikan tempat mengadu kepada Allah yaitu Masjid Tarbiyah UIN Maliki Malang dan Masjid Jami' Agung Malang. Pernah suatu ketika Anton hanya memilki uang 5.000 rupiah, dengan uang itulah Anton memanfaatkannya untuk pergi ke masjid Jami' Agung Malang untuk beribadah dan beri'tikaf.

Mengistiqomahkan shalat berjama'ah di masjid juga merupakan salah satu kegiatan yang Anton lakukan, karena dengan shalat berjamaah maka Allah akan melipatgandakan pahala kita sampai 27 derajat, bayangkan seumpama saya shalat 5 waktu dengan berjamaah secara otomatis pahala yang saya dapatkan 135 derajat, saya berharap dan berdo'a agar yang 35 derajat saja dapat menyelesaikan masalah yang di timpanya, tutur Anton.

Tibalah waktu akhir batas pembayaran hutang-hutang Anton, akan tetapi dia masih diberi kemudahan dengan perpanjangan waktu sampai 3 hari. Hari terakhirpun tiba, tiba-tiba dia mendapat telfon dari seseorang, ternyata orang itu adalah temannya yang sudah lama tidak bertemu dengannya, dan temannya tersebut mengajak Anton untuk bekerjasama dalam berbisnis. Anton pun merasa bahagia "apa dengan jalan ini Allah telah memberikan kemudahan bagi saya untuk melunasi semua hutang-hutang yang saya punya"?, tutur Anton

Tidak lama kemudian Anton mendapatkan telfon lagi dari rumahnya, dia merasa tidak pernah kenal dengan orang yang menelfonnya, setelah berbincang-bincang dari telfon, ternyata orang tersebut merupakan salah satu dari teman Almarhum Ayahnya. Setelah mendapatkan telfon dari teman Ayahnya tersebut Anton segera bergegas-gegas pulang ke rumahnya di Mojokerto untuk menemuinya. Orang tersebut berkata kepada Anton "orang jatuh itu tidak karena ingin menjatuhkan diri, akan tetapi karena terlalu lama bermain dipinggir jurang sehingga terjatuh". Akhirnya orang tersebut memberi Anton sejumlah uang untuk membayar hutang-hutangnya. Dan akhir Desember 2011 masalah Anton pun terselesaikan, dan dia bertekat untuk menulis sebuah buku agar dapat merefleksikan diri dan dapat bermanfaat bagi orang lain. Sehingga buku yang di buat oleh Anton, setelah dikirim ke penerbit di ekspos sebanyak 3.500 ke seluruh Indonesia. Berkat usaha kerasnya dan do'a yang dipanjatkan kepada Allah, serta pertolongan dari Allah yang berlipat-lipat maka Anton bisa terbebas dari hutang-hutangnya dan menjalani kehidupannya kembali dengan baik.

Subhanallah......sungguh semua ini merupakan pertolongan dan keajaiban dari Allah....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun