Mohon tunggu...
Dini Mardiatun
Dini Mardiatun Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya ingin Hidup yang bermanfaat bagi orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepi...

25 November 2013   11:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:42 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kusapa pagi yang masih gelap

Embun masih bertumpuk diujung direrumputan

Hemmm,,,, kuambil napas pelan.
Kuhembuskan diudara yang membentuk uap putih.... Haaachh..

Kabut pagi masih bergelayut manja di sekitar lembah

Dingin menyergap raga.

Angin berhembus mempermainkan anak rambut

Yang menutupi wajah yang hampir terlupakan.

Angan menyerang sukma.

Kapan engkau datang menyambut biduk kasih.

Yang dulu terajut suci.
Cinta dan sayang yang kini menjauh.

Masih terangkum nafasmu di palung jiwaku

Penuh rona kehangatan menyelinap di pori pori darahku

Menyebar asmara di detak jantung.

Membias rasaku.

Hemmm.... menyingkap tabir kelana cinta.
Dawai yang mengalun sayup sayup terdengar.

Merintih sendu tersapu embun.

Melangkah gontai,,,

Sepi... Menyendiri,,
Membawa kasih nan hampa...

Dipinggir Lembah 05.15
Dini Mardiatun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun