Mohon tunggu...
Nia Putri
Nia Putri Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Farmasi A UGM 2012. Suka bermimpi. Cinta menulis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kenapa Harus Aku?

19 Desember 2011   07:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:04 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa harus aku yang kamu pilih? Kenapa harus aku yang kamu tunjuk? Kenapa harus aku yang kamu perhatikan? Kenapa harus aku? Kenapa bukan yang lain?

Aku tidak cantik. Tidak pintar. Tidak terkenal. Tidak kaya. Sama sekali tidak menarik. Yang aku punya hanya mimpi. Itu pun terlalu tinggi. Lalu kenapa kamu menyukaiku? Kenapa aku?

Maaf. Aku hanya belum siap menjadi bagian hidupmu. Aku belum mau membuka pintu hatiku untukmu. Aku masih takut sakit hati. Aku takut terbang terlalu tinggi. Aku takut menjadi orang yang kau sayangi.

Sudahlah. Di luar sana banyak gadis yang menginginkanmu. Yang menyayangimu. Yang memilihmu seperti kamu memilihku. Di luar sana mereka menantikanmu, mengharapmu. Seperti kamu menantikan dan mengharapku. Mereka mungkin jadikan kamu pangeran hati. Mereka yang bisa mecintai kamu sepenuh hati. Mereka yang selalu memimpikan kamu. Mereka yang mengagumi kamu dalam diam. Mereka yang bukan aku.

Aku tau, iya aku tau. Aku tau yang kamu rasa. Aku tau kamu hanya ingin dekat denganku. Aku tau kamu ingin mengenalku lebih dalam. Aku sangat tau itu. Aku tidak buta akan hal itu. Aku tidak tuli. Aku hanya berpura-pura bisu. Aku tidak ingin berkomentar banyak. Aku tidak ingin menunjukkan bahwa aku tau. Aku harap kamu perlahan mundur dari kehidupanku, setelah apa yang aku lakukan.

Aku suka kamu. Aku tertarik padamu. Kamu lucu dan pintar. Aku senang di dekatmu. Tapi itu hanya perasaan sebatas teman. Sejak kamu mulai menunjukkan rasa itu, aku terpaksa menarik diriku darimu.

Maaf. Maaf. Maaf. Iya, hanya itu yang bisa ku katakan. Aku telah berdosa padamu. Aku minta maaf. Semoga kamu bisa dapatkan seseorang di luar sana, yang siap membalas rasa sayangmu. Maaf aku belum, bahkan tidak bisa menjadi bintangmu. Maaf, kawan.. :)

-nia putri-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun