Mohon tunggu...
Husniah
Husniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAIN PALANGKARAYA

Hobi saya membaca buku, mendengar kan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi di Tahun 2023 akan Lebih Memburuk dari Wabah Covid-19?

12 November 2022   22:39 Diperbarui: 15 November 2022   11:43 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak berita beredar belakangan ini tentang resesi indonesia yang akan terjadi pada tahun 2023 dan presiden Jokowi dan menteri keuangan sri mulyani sudah mengingatkan bahwa 2023 akan ada resesi. Resesi adalah kondisi dimana ekonomi suatu negara berubah menjadi lambat atau buruk,atau bisa juga kondisi negara mengalami penurunan aktivitas ekonomi. 

Resesi ekonomi yang melambat bisa berlangsung cukup lama bahkan sampai tahunan, yang terjadi akibat pertumbuhan domestik bruto(PDB) di dalam negara tersebut dapat menurunkan selama dua kartal dan berlangsung secara terus menerus.

Jika negara sedang inflasi tinggi pasti pemerintah akan menaikan suku bunga,kenaikan suku bunga ini bisa membuat para pebisnis menjadi lesu karena pengusaha akan lebih hati-hati untuk mengeluarkan dana, banyak startup yang pendanaanya tidak berjalan lancar karena para investor menarik dana dari pebisnis tersebut. 

Indonesia tingkat inflasinya mencapai 4,35% di bulan juni 2022, resesi AS membuat rupiah melemah kepada US dollar sehingga barang-barang yang diperkirakan juga akan naik, industri-industri yang banyak bergantung pada impor,walaupun belum terjadi.

Meningkatnya pengangguran dan angka kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi dan akan berdampak pada ekonomi mikro. 

Dampak resesi ekonomi yang beresiko dialami masyarakat termasuk karyawan dan pebisnis, seperti kenaikan harga kebutuhan sehari-hari termasuk makanan,pemutusan kerja,kenaikan harga pasokan energi,dan naiknya angka kemiskinan yang meningkat,daya beli menurun,kriminalitas meningkat dan PHK besar besaran. Ini yang membuat masyarakat resah apabila terjadinya resesi ditahun depan.


 Seperti pandemi covid-19 memicu resesi global yang hampir seluruh bagian negara terkena dampaknya, sampai mencatat pertumbuhan yang negatif pada kuartal ke II pada tahun 2020, tapi di tahun 2018 indonesia pernah lolos dari resesi,ketika ancaman resesi global terjadi indonesia justru mencatat pertumbuhan positif hingga mencapai 5%, lalu bagaimana peluang indonesia lolos dari resesi tahun depan?

Prediksi dari UNCTAD bahwa pertumbuhan ekonomi dunia akan merosot dari 2.5 ke 2.2% di tahun 2023,sebagai masyarakat yang cerdas dan siaga yang bisa dilakukan Dalam menghadapi resesi ini. Tentu saja masyarakat resah jika tahun depan terjadinya resesi. kita harus mengerti bagaimana mempersiapkan dana darurat, membatasi pengeluaran yang tidak perlu seperti kebutuhan tersier seperti rekreasi,wisata,kulineran dan lain sebagainya bisa mengalokasikan finansial pada hal-hal yang urgent,membiasakan untuk jauh dari sifat konsumtif dalam jangka pendek maupun panjang. 

Berpotensi tinggi akan terkena inflasi,yaitu jenis tabungan jangka panjang yaitu dengan berinvestasi mempersiapkan keperluan jika terjadinya resesi, dan resesi rentan mengakibatkan berbagai bisnis mengalami kerugian yang cukup besar yang menyebabkan pemecatan hubungan karyawan(PHK) oleh perusahaan.

     

 Dan diperlukan juga bantuan dari pemerintah seperti bantuan pada rumah tangga yang rentan dan memfasilitasi realokasi pekerja yang diputus kerja. Dan UMKM bisa menjadi tameng untuk menghadapi resesi di tahun 2023.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun