Mohon tunggu...
Siti Kurniati
Siti Kurniati Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

menulis, merupakan generasi qurani

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menepi di Kotamu

10 Maret 2019   16:27 Diperbarui: 10 Maret 2019   16:36 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejenak menepi di kotamu, disambut rerintik hujan. Laksana ucapkan selamat datang pada hati yang pernah ditancapkan di sini. 

Kala itu, kotamu bukanlah tempat untuk sekadar kusinggahi, namun untuk menyimpulkan tali kasih sejati. Seia sekata, selaras sejiwa. 

Sejenak menepi di kotamu, terurai kembali tempat yang pernah kusisipkan rindu-rindu di antara dinginnya malam. Tempat yang hening untuk kugoreskan kalam Ilahi, sebagai pelipur lara, tatkala wujud jauh di pelupuk mata. Tempat yang sunyi  untuk kurindukan rembulan di antara sinar-sinar rembulan yang tetap memancar di balik gelapnya malam

Menepi di kotamu kali ini, bukan  hanya untuk sejenak melepas penat. Namun untuk menjemput asa yang pernah singgah. 

Akankah kotamu kali ini kembali menjadi jembatan hati yang pernah menancap? 

Pwk, 10 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun