Mohon tunggu...
Nia Nurhayati
Nia Nurhayati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo. Saya Nia Nurhayati, Mahasiswa Pendidikan Kimia Angkatan 2019, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi dan Pendampingan UMKM oleh Mahasiswa KKN UPI Guna Meningkatkan Perekonomian Warga Desa Jatisura

8 Agustus 2022   18:32 Diperbarui: 10 Agustus 2022   06:14 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama Pak Ade selaku pemilik UMKM Rempeyek di Blok Kliwon, Jatisura

UMKM menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini ditunjukkan dari data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada bulan Mei 2022 yang menyatakan bahwa jumlah UMKM mencapai 19 juta dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 61,07 persen. 

Kemudian, UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada, serta dapat menghimpun sampai 60,42 persen dari total investasi di Indonesia.

Edukasi dan pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dijadikan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM"

Kelompok 125 KKN UPI dibawah bimbingan DPL Dr. Jenuri, S.Ag., M.Pd. melaksanakan program edukasi dan pendampingan kepada UMKM Rempeyek milik Pak Ade yang berada di Blok Kliwon Desa Jatisura. Tujuan dilaksanakannya program ini yaitu untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui UMKM yang sejalan dengan SDG's point 1 No Poverty (Desa Tanpa Kemiskinan). 

Program ini dilakukan dengan mengunjungi secara langsung ke rumah Pak Ade sebagai pelaku UMKM untuk melakukan edukasi berupa penggunaan platform untuk berjualan secara online (Instagram, Whatsapp, Facebook, dll) dan pendampingan dalam melakukan pencatatan sampai dengan menghasilkan laporan keuangan dan mengatasi kendala yang ada dalam memasarkan produk tersebut.

"Biasanya bapak menjual rempeyek tidak menggunakan media sosial untuk promosinya. Jadi, orang-orang tahu kalau bapak menjual rempeyek itu dari mulut ke mulut. Pembeli juga sering memberikan pujian kalau rempeyek buatan saya itu enak, gurih, dan tahan lama. Tetapi saat pandemi covid-19, penjualan rempeyek menjadi menurun. Namun sekarang sudah kembali normal lagi," Ujar Pak Ade.

Pada pelaksanaannya, pelaku UMKM menunjukkan antusiasme yang tinggi saat kegiatan edukasi dan pendampingan dilakukan. Dalam hal ini, Pak Ade sebagai pelaku UMKM berpartisipasi secara aktif dalam berkomunikasi dan mengikuti pelaksanaan program edukasi dan pendampingan oleh mahasiswa KKN UPI.

Dengan adanya program "Edukasi dan Pendampingan kepada UMKM Rempeyek", diharapkan UMKM ini dapat meningkatkan pangsa pasar, menambah unit produksi, meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan kegiatan marketing online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun