Mohon tunggu...
Nia Novitasari
Nia Novitasari Mohon Tunggu... Lainnya - IRT

Mencintai secukupnya sedih secukupnya

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yang Berjanji Belum Tentu Menepati

26 Oktober 2017   14:30 Diperbarui: 26 Oktober 2017   14:39 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Ketika ufuk pagi mulai menerangi bumi

Perlahan  menggusur rembulan berganti sang fajar

titik embun berjatuhan menggambarkan sebuah kisah perjalanan

Kisah yang telah tertimbun cukup lama dibawah sana

Yang telah terbungkus rapi dan tak akan mungkin digali

Terbangun dikala paduan burung riang

Sempat terfikir yang ku alami selama ini sebuah bunga tidur

Tetapi yang kualami ini "KENYATAN"

Suara berbisik nan lembut terdengar jernih ditelingaku

"Bangunlah, Hari sudah mulai siang"

Janji yang dikala itu kau  ingkarkan

Masihkah tetap melekat dimemori ?

Janji yang setiap saat terucap dari dirimu

Bukan karena tentang caramu bersaksi

Tapi karena telihat dari ketulusanmu berucap

Gadis lugu dan polos itu kau dulunya kekasihmu

Terlalu tinggi harapan dari gadis itu

Dia terlalu percaya kata-katamu

Sampai akhirnya memang bukan tak sejalan

Kau putuskan pergi dan merangkai sejuta alasan

Bukankah janji itu hutang?

Ketika tak mampu menepati jangan pernah mengucap berjanji

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun