Mohon tunggu...
Niandarin NadyaUlya
Niandarin NadyaUlya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Niandarin Nadya Ulya, mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Saya tertarik untuk menulis dan membaca artikel-artikel populer di bidang kesehatan, buku, literasi, musik, politik, dan sebagainya.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Generasi Muda dan Tren Merokok: Mengapa Angkanya Naik Terus?

29 Agustus 2024   13:30 Diperbarui: 29 Agustus 2024   13:31 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rokok secara luas telah menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Adapun penyebab utama kematian para perokok adalah kanker, penyakit jantung, paru-paru, dan stroke. Perokok di Indonesia 45% mengalami stroke, 81% mengalami serangan jantung, dan 85% mengalami kanker paru-paru. 

Indonesia merupakan negara ke-5 terbesar dalam produksi tembakau. Menurut The Tobacco Control Atlas ASEAN Region 4th Edition menunjukan bahwa Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di ASEAN dengan persentase perokok usia antara 25-64 tahun (36,3%) dengan rincian sebanyak 66% perokok laki laki dan 6,7% perokok perempuan. Banyak kasus yang sudah diungkapkan berbagai peneliti tentang berbagai bahaya rokok untuk kesehatan, tetapi para perokok  tidak peduli terhadap hasil dari penelitian itu.

Asap tembakau dari rokok tidak hanya merugikan sang perokok (perokok aktif), tetapi juga dapat membahayakan bagi orang disekelilingnya (perokok pasif), terutama anak-anak. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa tembakau membunuh setidaknya 8 juta orang per tahun, dengan 7 juta kematian terjadi pada perokok aktif, sedangkan 1 juta kematian terjadi akibat dampak tidak langsung asap tembakau yang ada disekitarnya. 

Selain itu, perilaku sebagian remaja Indonesia telah menganggap bahwa merokok adalah suatu kebutuhan yang tidak bisa dihindari, seperti kebutuhan untuk bergaul, kebutuhan untuk bersantai atau berbagai alasan lain yang membuat kebiasaan merokok menjadi hal biasa. Pertumbuhan perokok aktif di Indonesia tersebut tidak terlepas dari industri produk tembakau yang gencar memasarkan produknya di masyarakat, terutama pada remaja melalui media sosial. 

Upaya dari industri tembakau untuk memikat generasi muda pada produk mereka merupakan serangan langsung terhadap hal ini. Kita harus bersatu untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak dengan melawan penggunaan rokok ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kegiatan penyuluhan yang menargetkan para remaja dengan menjelaskan mengenai kandungan rokok, dampak berbahaya dari merokok, dan sebagainya. Selain itu, kita dapat menggencarkan pendidikan kesehatan kepada remaja yang akan menambah pengetahuan kepada remaja tentang bahaya merokok.

Referensi:

1. Rokom. (2024). Perokok Aktif di Indonesia Tembus 70 Juta Orang, Mayoritas Anak Muda. Diakses pada 28 Agustus 2024, dari https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20240529/1545605/perokok-aktif-di-indonesia-tembus-70-juta-orang-mayoritas-anak-muda/

2.  Abdurrasyid dkk. (2020). BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA. 34-35

Nama: Niandarin Nadya Ulya

NIM: 191241076

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun