Menahan; Melepas Rindu

Kemarin beberapa hari kebelakang saya telah disibukkan dengan aktivitas, berkegiatan diluar kota, menjalankan tugas yang harus diselesaikan. Dan yang pasti intensitas bertemu kita berkurang, kau pun disibukkan dengan urusan keluarga, karena ada saudara yang sedang menjalankan hajatan besar yaitu walimahan.

Meskipun demikian saling memberikan kabar antara kita tetap terjaga, saya meluangkan waktu meskipun untuk sekadar memberikan kabar apabila saya baik baik saja.

Sebenarnya saya tadi berencana untuk menceritakan berbagai hal, tentang segala aktivitas yang dua hari kemarin telah saya lalui dengan penuh kecapean, yang menguraa tenaga dan pikiran dan lain sebagaianya. Tak apa sebab tadi kita sedang sibuk dengan pekerjaan masing masing.

Akan tetapi kegiatan yang saya lalui tersebut yang selalu saya ingat adalah ketika ada apa apa atau pun sedang menjalankan tugas dan berdiskusi satu hal yang selalu teringat yaitu pesanmu sayang, jangan mudah terpancing emosi, tahan segala amarah, apapun masalahnya selesaikan dengan kepala dingin dan bijaksana.

Meskipun tadi kau tak jadi memberikan pijatan lembut dan pijatan yang menyenangkan dan membuat berkeringat, satu kecupan dan pelukan darimu sedikit banyak sudah mampu mengobati rindu yang tertahan, kecupan cinta dan pelukan kasih sayang hal tersebut sedikit banyak telah mengurangi rasa capek yang kemarin tertahan.

Terima kasih sayang dengan segala cinta dan pelukan sederhana tadi yang kau berikan, bolehkan saya meminta sesuatu sayang jika ada kesempatan bolehlah kau memijit saya sedangkan saya bercerita tentang segala hal yang telah saya lalui kemarin.

Setelah itu saya ingin memelukmu lama sekali serta sesekali mengecup keningmu dan mencium bibir manismu sayang, untuk melepaskan segala kerinduan yang kemarin tertahan. Boleh ya sayang, ilove sayang saya mencintaimu dengan segala kesederhanaan.