Merawat Cinta Kita

Sampai sekarang saya tak siap jika harus berpisah denganmu, harus jauh dengan semua apa yang telah kita jalani bersama, sebab bagi saya kau terlalu spesial buat saya serta kau telah mampu membuka saya dengan semua yang sedang saya jalani. Kau yang selalu mengingatkan saya tentang apa saja, kau yang selalu memperhatikan saya dengan berbagai cara; dan bahkan kau pun mampu merasakan tentang apa yang saya rasakan ketika saya belum bercerita. Batin antara kita telah saling terikat; dan kita telah mampu untu menautkan segala kejadian baik yang saya rasakan atau pun yang kau rasakan sebelum masing-masing dari kita bercerita.

Maka dari itu, selaginya masih ada waktu untuk kita bersama saya akan mempergunakan untuk membahagiakanmu dengan cinta yang sederhana, dengan kisah kisah atau pun cerita-cerita yang amat sederhana pula, sebab kita menjalani cinta pun dengan penuh kesederhanaan. Saya menjalani kisah ini penuh dengan kebahagiaan dan saya pun merasakan tentang inilah benar-benar cinta, benar-benar bahagia.  Sehingga seringkali ketika kau membicarakan tentang perpisahan ada rasa getir dan sesak dalam dada yang saya rasakan, saya kira kau pun ikut merasakan tentang apa yang telah saya rasakan pula.

Tentang perihal apa yang terjadi esok hari, saya tak terlalu memikirkan akan tetapi yang saat ini  yang sedang jalani saya berusaha untu sebisa mungkin merawatnya dengan kebahagiaan yang sederhana.  Karena dengan begitu saya merasakan kebahagian dan cinta yang sebernarnya. Seperti yang pernah saya katakan ketika dalam kehidupan ini kita tak bisa bersanding dalam doa saya selalu mengatakan dalam kehidupan setelah kematian kita akan disandingkan sayang, dan saya menyakini itu. Toh bukankah cinta abadi ketika kita bisa merawatnya dalam hati, menjaganya dalam hati. Terima kasih sayang atas segala cinta yang kau berikan, dengan segala perhatian yang kau curahkan kepada saya, saya akan merawat cinta ini dengan waktu yang tak saya mengerti semoga kau pun bisa memahami sayang.