Mohon tunggu...
Niam At Majha
Niam At Majha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Penulis Lepas dan Penikmat Kopi

Selanjutnya

Tutup

Love

Cinta; Harus Bagaimana?

7 Oktober 2024   20:47 Diperbarui: 7 Oktober 2024   22:35 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai saat ini ketika saya mendengar atau mengetahui jika kau akan di perkenalkan dengan orang lain, selalu saja ada rasa sesak di dada, ada rasa tak terima akan tetapi tak bisa berbuat apa-apa. Di satu sisi saya telah nyaman dan bahagia dengan cinta yang telah kita jalani selama ini; sedangkan di sisi lain kau pun mempunyai jalan sendiri-sendiri. Jujur kemarin ketika kau bilang "teman" perasaan saya bercampur aduk jadi satu, bercampur baur tak karuan dan menentu sedangkan sesaat kemudian kau mengatakan teman tapi mesra dengan penjelasan, teman bercinta, teman bercerita, teman tidur dan lain lain; dan saya tak lagi ingin membahas itu semuanya sedangkan yang terpenting saat ini saya bahagia dengan cinta dan kasih sayang yang kau berikan selama ini.

Dan entah mengapa sore tadi kau ada orang yang ingin berkenalan denganmu, ketika mendengar hal tersebut tiba-tiba perasaan bercampur menjadi satu yaitu tak karuan, tentu kau melihat perubahan di raut wajah saya. Meskipun saya berusaha untuk setabah mungkin, akan tetapi saya belum bisa untuk itu semuanya. Jujur saya masih cinta dan sayang terhadapmu, kebersamaan kita saat ini penuh dengan canda dan bahagia, meskipun tak jarang kita pun sering dan saling berselisih dengan sesuatu yang salah paham akan tetapi menurut saya itulah seni dalam menjalani hubungan asmara yang selama ini kita menganggapnya sederhana. Dari hal sederhana tersebut saya menemukan kebahagiaan yang sederhana pula; sampai saat ini saya percaya Tuhan mempunyai cara yang berbeda dalam menyelesaikan tentang perjalanan cinta yang di yakini oleh hambanya, saya tak mau menuntut Tuhan atau mendikte tentang kisah cinta yang saya jalani denganmu Na, saya berterima kasih dengan sungguh-sungguh atas cinta yang telah di berikan oleh Tuhan dengan sederhana kepada kita berdua. Na saya bahagia dengan semuanya, saya bahagia dengan cinta yang telah hingga saat ini kita jalani, sebagai seorang hamba tentu hanya mengikuti titah yang telah diberikan Tuhan pada kita dengan cinta ini saya harus bagaimana?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun