Mohon tunggu...
Niam At Majha
Niam At Majha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penikmat Buku dan Penikmat Kopi

Penulis Lepas dan Penikmat Kopi

Selanjutnya

Tutup

Love

Benarkah Saya Egois?

22 Juli 2024   06:33 Diperbarui: 22 Juli 2024   07:06 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua hari ini saya mengalami sedih yang seakan berkepanjangan. Dan munkin juga kesedihan ini entah hingga kapan akan menemu ujungnya. Tiba-tiba kekasih saya yang selama ini menjadi pengingat-menjadi perempuan yang selalu menyemangati dari berbagai aspek; bahkan berkali-kali bilang ke saya agar sabar menghadai segala hal. Sebab semuanya tak mudah, perlu kesabaran dan lainnya, dia minta berhenti untuk melanjutkan hubungan cinta kasih. Saat mengetahui kabar tersebut saya bingung tak bisa tidur, semuanya indra pencecap seakan mati rasa.

Ya..ini memang bukan sekali atau dua kali dia minta untuk mengakhiri hubungan ini. Berkali-kali bahkan kita ada masalah ketika ada problema apa saja dia akan minta untuk berakhir jalinan cinta kasih. Dan saya selalu menolaknya, saya belum siap untuk ditinggalkannya, jika kemarin dia mengatakan bahwa dia yang bergantung pada saya, sebenarnya tak, saya lah yang tergantung padanya dari segi apa saja; baik perhatian kasih sayang, kebahagiaan atau hal hal lainnya.

 Jujur ketika kau memutuskan untuk mengakhiri jalinan cinta kasih ini saya bingung mau mengatakan apa juga bingung; ketika saya ingin mempertahankan ternyata saya egois tak menimbang-nimbang tak mengerti akan perasaanmu, tak mau memahami akan masa depanmu yang akan mendatang. 

Sejak kita menjalin cinta kasih ini hanya kita berdua yang mengerti dan hanya kita berdua yang menjalani semuanya; baik ketika sedih bahagia hanya kita saja yang menjalani dan memahami. Ternyata semuanya itu tak cukup harus ada pengakuan-pengakuan lainnya.

Sayang..jika itulah yang menjadi keputusanmu saya tak bisa apa-apa. Saya tak ingin egois akan kebahagiaan saya sendiri; luka, sedih, kecewa atau sebangsanya itu sudah menjadi menu kehidupan saya, meskipun pada akhirnya saya harus mengamini apa yang kau inginkan, apa yang menjadi permintaanmu. 

Izinkanlah saya tetap memanggilmu sayang, tetap melakukan hal-hal yang bisa membuatmu bahagia atau lainnya. Jangan batasi saya ya sayang; lantas soal cinta dan kerjasama bahagia jika kau tak menginginkan atau tak lagi mau saya tak bisa memaksanya sayang. Doa saya kelak pada kehidupan setelah kematian saya bisa dipertemukan dengamu sayang. Biarlah saya tetap mencintaimu dengan cara saya, dengan cinta yang amat sederhana, dengan cinta yang tak pernah di ungkapkan akan tetapi mengalir saja. Ilove you more Na.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun