Pelukan sederhana akan membuat semangat membara. Lemas menjadi bertenaga; lesu berubah tenaga berpacu. Semua itu sebab pelukan sedernaha dari orang saling cinta dan mencintai. Semisal ketika saya sedang banyak beban dalam pikiran atau pun dalam segala hal; selain untuk merangkai cerita yang telah saya lalui biasanya terlebih dahulu memeluk dirimu Na, dengan begitu seakan semua beban yang ada dalam pikiran atau lainnya sedikit berkurang. Setelahnya saya akan bercerita meskipun secara zig zag.
Ya.. terkadang saya masih ingin berusaha melalukan semuanya seorang diri; masih saja selalu ketika ada masalah atau apa saya emban dan saya selesaikan sendiri; meskipun begitu tak sedikit masalah yang terpendam pada akhirnya tak selesaikan dan menjadikan sebuah beban yang tak terasa. Namun ketika kau mengajarkan saya ketika ada apa-apa harus berbagi cerita hanya sekadar cerita dari situ saya mulai belajar dan belajar.
Memang ada sebuah perbedaan ketika beban yang kita emban di keluarkan baik dengan bercerita atau yang lain lebih-lebih dengan kerjasama bahagia, semua beban yang saya alami, masalaj-masalah yang saya hadapi seakan luntur semuanya. Plong lega dan berujung bahagia. Saya sering kali ketika menghadapi suatu masalah yang beruntun saat itu pula saya tak bisa konsentrasi atau sebangsanya yang saya jalani adalah bagaimana saya mampu menahan amarah atau sedikit menekan kadar emosi dalam dada yang bergemuruh.
Dan ketika saya sedikit melega saya akan menghubungi kau Na; meskipun kau pun pernah mengatakan apabila lagi emosi atau apa boleh menghubungi dan lain sebagainya tapi saya tak ingin orang yang saya cintai kena amarah saya meskipun pernah; buat saya Na ketika kau mendengarkan berbagai macam celotehan saya, cerita-cerita saya pada saat itu saya bahagia sekali Na, apalagi diselengi dengan pelukan hangat, pelukan cinta, pelukan bahagia. Dan terima kasih hingga saat ini kau masih suka marahin saya dengan penuh cinta dan kasih sayang; saya mencintaimu Na. ilove you more sayang , jangan bosan dengan tingkah kekanak-kanakan saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H