Provinsi Jawa Tengah menyandang predikat kandang banteng, hal itu dikarenakan sejak diadakannya pemilu langsung dari tahun 2004, perolehan suara legislatif selalu di menangkan oleh PDI-Perjuangan.
Sejak pilihan gubernur 2003-2018, calon pasangan dari PDI-P berhasil memperoleh suara terbanyak dan menjadi Gubernur Jateng 1 sampai 2 periode. Terakhir Bapak Ganjar, politisi PDIP menjadi gubernur Jateng selama 2 periode. Sebelumnya Jateng di pimpin Bapak Bibit waluyo yang juga merupakan politisi PDIP.
Tahun ini berbeda, PDIP yang mencalonkan Andika Perkasa- Hendrar Prihadi harus melawan Ahamad Lutfi - Tak Yasin yang di usung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Yang terdiri dari Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Nasdem, PKS, PAN dan PBB.
Ambisi memenangkan no urut 02 terlihat dari masifnya kampanye yang di lakukan pasangan calon gubernur tersebut. Di media sosial YouTube, banyak berseliweran video iklan dari pasangan ini. Ada salah satu yang menarik ketika Presiden Prabowo pun ikut serta mengkampanyekan pasangan ini. Ada beberapa pihak yang mengatakan ini melanggar aturan pemilu namun dari pihak KPU menjawab tidak.
Dari setahun lalu pun poster dan baliho Ahmad Lutfi sudah banyak dilihat di pinggiran jalan. Hampir setiap daerah terdapat gambar beliau.
Bahkan beberapa Minggu lalu, di tempat saya tinggal yang bisa dikatakan daerah pinggiran. Saya melihat mobil Van dengan lcd gambar Ahmad Lutfi. Beberapa hari setelahnya sebuah bis besar dengan gambar beliau lewat di jalan besar.
Tak lama beliau juga datang mengunjungi daerah saya dengan mantan presiden Jokowi dan istrinya menyambangi sebuah tempat makan milik politisi Golkar. Beritanya langsung tersiar di media sosial lokal. Esoknya Ahmad Lutfi dan Pak Jokowi berkampanye di purwokerto.
Calon wakil gubernur Taj yasin mempunyai nilai plus untuk di pilih kembali. Beliau pernah menjadi wakil gubernur bersama pak Ganjar dan beliau juga merupakan tokoh yang mewakili warga NU. Layar belakang beliau yang merupakan orang pesantren tentu membuat dia mempunyai banyak koneksi dan relasi sesama pesantren. Besar kemungkinan semua pengurus pesantren dan santrinya akan memilih beliau.
Sebagai orang Jawa Tengah asli, saya belum banyak melihat orang-orang yang berapi-api mendukung salah satu calon. Dari hasil polling elektabilitas pun pasangan nomor urut 1 dan 2 sama-sama berpeluang besar memenangkan pemilu.
Jika nantinya Ahmad Lutfi - Taj Yasin Menang, tentu akan menjadi catatan baru dalam perjalanan politik PDIP di Jawa tengah.Â