Seperti ungkapan bahasa Jawa "Sawang Sinawang", walaupun dalam istilah itu berarti kita tidak boleh membandingkan kehidupan diri kita dengan orang lain.
Ada kalanya kita perlu membandingkan diri dengan orang lain. Saya tetap enjoy hidup dengan banyak masalah karena saya tahu bukan hanya saya yang mempunyai masalah.
Tetangga saya dari ujung timur sampai barat, jika kita Kulik satu persatu tentang rahasia rumah tangga mereka, kita akan tahu semua punya masalahnya masing-masing.
Ada yang bergelut dengan kesehatan, dua kali dalam seminggu rutin jadwal Hemodialisa. Tetangga sebelahnya pusing memiliki dua anak gadis usia 30 an namun belum ada tanda-tanda akan menikah.
Sahabat kecil saya sedang berjuang mendapatkan garis dua, satu sisi sahabat yang lain baru saja mengajukan gugatan cerai.
Apa yang harus saya keluhkan? Memang selalu ada yang bisa di keluhkan. Namun, saya tidak ingin menjadi orang yang hanya fokus pada masalah dan mengkerdilkan nikmat yang saya rasakan.
Bersyukur masih bisa makan tiga kali sehari dan merasa enak. Di luar sana ada orang yang lapar namun lidahnya tidak bisa mengecap rasa makanannya.
Mencoba menyadari semua orang punya porsi masalah masing-masing sesuai dengan kemampuannya.
Tidak ada manusia di bumi yang selalu bahagia. Perasaan sedih, kecewa, marah dan bahagia akan datang bergantian. Mungkin kita sedang di fase ujian , ujian yang mendewasakan , ujian yang bisa merubah pola pikir kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H