Hari ini anak sulung badannya hangat, kami menyarankan dia tidak perlu berangkat sekolah dan istirahat di rumah. Anak saya berkata jika di rumah dia bosan lalu jawabannya berubah lagi, hari ini Gibran ulang tahun.
Gibran teman satu kelasnya, anaknya kecil tapi lincah sekali main bola. Dijuluki Messi oleh teman dan gurunya. Saat kelas 2 bapak Gibran meninggal, dia yatim namun ibunya masih dapat uang pensiunan dari suami.
Kemarin teman-teman Gibran sudah iuran uang seikhlasnya, uangnya untuk membeli kue ulang tahun yang harganya di bawah 50 ribu. Ada yang memberi 2 ribu rupiah ada yang seribu rupiah.
Pagi tadi bapak guru mengirimkan foto dan video di grup, bagaimana anak-anak sangat antusias memberi kejutan ulang tahun untuk Gibran. Lucunya Gibran malu-malu dan tidak ingin terlihat di kamera, dia malah lari menjauh.
Hati ini hangat melihat bagaimana anak-anak begitu peduli dan perhatian pada teman yang lain. Bisa saja Gibran tidak pernah merayakan ulang tahun dan hari ini momen pertama dia di rayakan pertambahan umurnya oleh teman-temannya.
Walaupun dia terlihat malu dan tidak nyaman tapi yakin ini jadi momen menyenangkan dan tidak akan dia lupakan dalam hidupnya. Perhatian tulus dari teman sekelas, walupun sederhana tapi berkesan.
Ketika kebanyakan orang dewasa malah minta di traktir oleh yang berulang tahun bukannya membuat senang orang yang sedang berulang tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H