Pernikahan usia dini ternyata masih marak di Indonesia, ada daerah-daerah tertentu yang membudayakan pernikahan dini. Salah satu influencer ibukota pun kemarin ramai beritanya melakukan pernikahan dini. Prianya berumur 19 tahun dan perempuan berumur 17 tahun, namun ada selentingan kabar menyatakan di masih 16 tahun.
Alibi yang biasanya di pakai orangtua atau orang sekitar untuk mendukung pernikahan dini adalah untuk menghindari zina. Di masa yang katanya akhir jaman ketika kemaksiatan semakin terang-terangan dilakukan, pernikahan dini dianggap jadi solusi.
Pro dan kontra tentu saja bermunculan dari banyak pihak. Ada yang mendukung dan bercita-cita akan melakukan hal yang sama. Tentu ada yang menyayangkan terjadinya pernikahan tersebut.
Jika membandingkan di tahun 60 an banyak anak usia 9 tahun pun sudah dinikahkan  jangan samakan dengan anak jaman sekarang. Ada pernyataan populer yang menghimbau orangtua untuk mendidik anak sesuai dengan jamannya.
Usia  17-19 tahun adalah usia remaja , usia anak yang sedang mencari jatidiri. Usia produktif untuk banyak belajar dan menimba ilmu.
Pernikahan seringnya akan menghambat khususnya perempuan dalam menempuh pendidikannya, apalagi jika setelah menikah dia langsung berbadan dua. Dari segi mental pun perempuan rentan stres saat hamil  dan setelah melahirkan.Â
Dari segi ekonomi usia 17-19 tahun tentu kebanyakan belum memiliki pekerjaan yang mapan dan penghasilan cukup. Walaupun bisa aman jika ada bantuan dari orangtua  namun hal itu menandakan kedua pasangan tersebut belum bisa mandiri dan masih bergantung orangtua.
Pihak ketiga yang ikut campur dalam rumah tangga, ke depannya bisa berpotensi membuat hubungan pernikahan menjadi bermasalah.
Ada beberapa hal yang bisa di lakukan para remaja agar terhindar dari zina dan tidak berpikir untuk menikah dini.
Lakukan banyak kegiatan positif, bersekolah, mengikuti kegiatan ekstra dan aktif di organisasi atau perkumpulan hobi. Remaja itu harus sibuk, karena jika mereka tidak sibuk dengan hal positif mereka akan disibukkan dengan hal negatif.
Punya target, jika kamu masih SMA buatlah target ingin kuliah di mana. Berusahalah meraihnya dengan banyak belajar. Atau kamu punya target untuk menambah ketrampilan, seperti public speaking, belajar membuat konten, belajar IT apapun yang nantinya berguna di masa depan.