Mohon tunggu...
Niala cita
Niala cita Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - INFJ

Perempuan yang hobi mengamati sekitar, suka bercerita dan mendengarkan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Melihat Peluang Meraup Cuan di Media Sosial

16 Oktober 2024   07:57 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:00 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi (ss tiktok)

Di era digital ketika semua manusia di belahan dunia saling terhubung lewat media sosial, jarak tidak lagi menjadi penghalang.

Media sosial menurut B.K Lewis lewat karyanya berjudul Social Media and Strategic Communication Attitudes and Perception among Collagen Student (2010), merupakan suatu label yang merujuk pada teknologi digital yang berpotensi membuat semua orang untuk saling terhubung dan melakukan interaksi , produksi dan berbagi pesan.

Sedangkan menurut Dave Kerpen dalam bukunya Likeable Social Media (2011), social media di definisikan sebagai suatu tempat kumpulan gambar, video, tulisan hingga interaksi dalam jaringan baik itu antar individu maupun antar kelompok.

Media sosial dari awalnya sebagai tempat interaksi sesama penggunanya, tempat mengekpresikan diri. Berapa tahun belakangan juga menjadi tempat strategis untuk berjualan meraup cuan.

Awalnya semacam endorse, ketika seseorang yang memiliki pengikut puluhan ribu sampai juta mulai memasarkan barang yang dia pakai. Lalu muncullah affiliate online shop , konon katanya lebih mudah dan menjanjikan cuan tanpa perlu membuat video.

Tahun kemarin ramai di media sosial tik tok seseorang yang melakukan live streaming yang terkesan mengemis. Dengan memanfaatkan para lansia untuk meraih iba para penonton sehingga mau memberikan gift yang aka di tukar uang.

Viralnya kegiatan mengemis online bahkan membuat Mentri sosial Tri Rismaharini membuat surat edaran no 02 tahun 2023 untuk melarang kegiatan tersebut.

Tahun ini muncul lagi di tik tok akun Sadbor dengan jargon " Beras habis, ayo kita live" atau "Beras habis, ayo kita joget".

Sadbor, lelaki berusia 50 tahunan dari sukabumi ini sukses membuat desanya menjadi terkenal berkat aktivitas live streamingnya yang mampu menarik banyak penonton dan tentu meraup cuan tidak sedikit.

Jadi di desa tersebut ada beberapa kelompok, kumpulan bapak dan kumpulan ibu yang secara teratur melakukan live streaming agar mendapat gift dari penontonnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun