Berbagi cerita dari tulisan seorang teman (Edi Cahyadinata)
Tak dapat dipungkiri, jika maraknya berbagai aplikasi, di zaman teknologi yang sedang berkembang saat ini. Berbagai iklan yang dikemas dengan sangat menarik dan berseliweran setiap saat di berbagai medsos, membuat siapa pun akan tergoda dan penasaran ingin mencoba.
Kehidupan malam di dunia nyata yang sering kita lihat pun kini ada di dunia Maya, melalui berbagai aplikasi terselubung.
Adanya istilah "kupu-kupu malam" digunakan secara umum untuk merujuk kepada Pekerja Sexs Komersial (PSK) atau orang yang terlibat dalam prostitusi. Ungkapan ini mengandung makna yang menggambarkan aktivitas mereka yang lebih sering terjadi di malam hari.
Dalam Bahasa gaul Selain 'Kupu-kupu Malam' yang terasa puitis, istilah paling umum yang digunakan untuk menyebut perempuan yang biasa menjajakan diri adalah tuna susila, pelacur dan sebutan lain disesuaikan dengan daerahnya masing masing. Â Dalam 'Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)', kata dasar 'pelacur' adalah 'lacur', yang berarti malang, celaka, sial.
Kalau  melihat dengan istilah dan pekerjaan dari kupu kupu malam sangat rendah dan hina , akan tetapi teryata disaat kupu kupu malam diperlukan oleh lelaki hidung belang atau para pria yang kesepian tidak semudah apa yang dibayangkan, mereka memiliki prosedur dan birokrasi yang tidak bisa dilanggar, mereka saat taat dengan birokrasi dan prosedur yang sudah disepakati tersebut karena terikat oleh sebuah perjanjian kontrak yang mereka buat .
Bertebaran di media sosial poto dan promosi kupu kupu malam, akan tetapi saat dihubungi maka akan ada admin yang akan menjembatani para pelanggan, mereka mengarahkan calon pelanggan untuk mendownload salah satu aplikasi media social. Saat calon pelanggan sudah memiliki aplikasi media sosial tersebut maka calon pelanggan akan dihubungkan kepada para resepsionis yang memiliki  stok wanita wanita cantik baik yang masih lajang ataupun pernah menikah dengan kondisi yang bervariasi  ada yang muda, parubaya juga ada yang sudah agak tua, kalau berbicara cantik itu relative.
Seorang resepsionis memiliki tugas untuk mempromosikan wanita wanita cantik dengan kriteria dan kesedian para kupu kupu malam saat melayani pelanggan , ada batasan yang mereka buat, ada yang boleh dan ada yang tidak boleh,  pelanggan harus mentaati aturan itu. ,setelah calon pelanggan memilih salah satu wanita idamannya dan menyetujui prosedur serta kesedian dari para kupu kupu malam  , maka calon pelanggan akan dihadapkan dengan keanggotaannya harus memiliki vip dengan administrasi RP.100 000,- ( seratus ribu rupiah ) dan akun tersendiri yang bisa digunakan untuk komunikasi dengan wanita pilihannya. Sebelum kartu itu jadi siapapun itu tak mungkin bisa bertemu atau janjian dengan kupu kupu malam tersebut.
Melihat rangkaian prosedur yang dimiliki oleh sebuah organisasi yang mengelola dan mengurus kupu kupu malam tersebut, begitu terjaminnya keamanan dari kupu kupu malam saat melakukan aktivitas  di malam hari. Mereka dilindungi, dijaga kerahasiannya sehingga  mereka tak akan mungkin menyebutkan dimana dia tinggal , tarif dari kupu kupu malam tersebut sebelum calon pelanggan memiliki kartu yang sah dikeluarkan melalui resepsionisnya. Begitu disiplin dan taat terhadap aturan kerja mereka, tidak ceroboh , tidak asal cari uang tapi membahayakan pada dirinya. Kupu kup[u malam sendiri berdatangan dari luar daerah, mereka merantau mencari kehidupan di kota kota besar.
Keberadaan sebuah aplikasi terselubung yang dikemas dengan apik dan ekslusif bagi sebagian orang memang sudah tidak asing lagi, di  tengah pesatnya kemajuan teknologi saat ini. Disediakan khusus bagi mereka para hidung belang yang mencari kepuasan diri dan kesenangan pribadi.
Sejatinya, teknologi diciptakan untuk membantu kita  mempermudah pekerjaan dan memperoleh segala macam informasi. Selalu ada sisi negatif dan positif dari segala yang tercipta. Hanya mereka yang cerdas dan bijak lah  yang dapat dalam mengolah dan menggunakan teknologi itu untuk hal-hal yang bermanfaat dan maslahat.
