Mohon tunggu...
Nia Janiar
Nia Janiar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis lepas. Gemar mengunjungi pameran seni dan belajar zero waste. Kunjungi blog pribadi di www.niajaniar.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

6 Tradisi Ramadan yang Unik di Indonesia

9 Mei 2019   04:25 Diperbarui: 9 Mei 2019   05:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap orang memiliki cara sendiri untuk merayakan bulan Ramadan. Cara tersebut dilakukan secara turun temurun hingga menjadi tradisi. Tradisi Ramadan di Indonesia sangat unik dan berbeda di setiap daerah. Yuk, kenali apa saja kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan selama bulan puasa tersebut!

1. Munggahan

Suku Sunda melakukan munggahan atau berkumpul dengan keluarga atau teman-teman sambil menikmati makanan. Tidak hanya makan bersama, orang-orang juga saling bermaafan satu sama lain dalam tradisi ini. Bahkan, banyak orang yang rela mudik ke kampung halaman untuk munggahan bersama keluarga.

2. Mohibada

Masyarakat Gorontalo memiliki cara tersendiri yang dilakukan selama bulan Ramadan, yaitu menggunakan bedak yang terbuat dari campuran rempah seperti tepung beras, kencur, bangle, dan kunyit pada wajah. Bedak ini digunakan sebagai masker dan dipercaya dapat membuat kulit wajah menjadi sehat dan cerah.

Tradisi ini dilakukan mencegah kulit kering karena kurangnya asupan air saat bulan Ramadan. Selain itu, cuaca di Gorontalo juga menyengat. Ramuan tersebut dipercaya dapat menjaga kulit wajah tetap lembab, mencegah kerutan, dan tetap berseri.

3. Megengan

Megengan adalah tradisi memakan serabi dengan ketebalan 15 cm. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat Surabaya, Jawa Timur. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk selamatan dan mendoakan saudara yang sudah meninggal. Masyarakat juga saling bermaaf-maafan kepada keluarga dan tetangga.

Serabi terbuat dari tepung beras dan rasanya tawar. Tradisi Megengan berasal dari kawasan Ampel, atau di sekitar Masjid Ampel di Surabaya.

4. Mabbaca-baca

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun