kloning berefek
kloning memang sangat bermanfaat untuk membantu setiap para ibu yang memiliki gangguan rahim, tetapi memiliki keinginan besar untuk mempunyai anak.
Mengapa mempunyai anak? Mungkin supaya ada yang mengurus dimasa menua, mengurus dimasa lansia, menjadi ahli waris dalam keluarga, atau memang memiliki anak karena mengingini anak tersebut hadir di dunia ini. Atau tidak mau kehilangan hewan kesayangan. Jadi, diciptakan yang baru melalui proses Kloning yang sama persis dengan induknya. Tetapi apakah proses kloning aman saja seperti kelahiran bayi normal. Tentu tidak ada jaminan dalam hal itu. Karena teknologi tidak selamanya hasilnya memuaskan bagi kita
jadi, kloning jika digunakan pasti ada efek sampingnya seperti:
Salah satu bagian organ tubuh tertentu tidak aktif atau aktif tapi tidak stabil bekerja dalam bagiannya.
Usia baby yang baru dicipta tidak lama.
Tidak stabil pernapasan
Tidak selalu berhasil dalam penciptaan bibit baru
Kurang pengasuhan
Efek lainnya adalah para anak perempuan memiliki peluang besar untuk jatuh dalam dunia free seks karena tidak takut tidak memiliki keturunan. Mereka mengandalkan kloning, dan ini sudah membawa orang kedalam dosa. Demikian juga dengan laki-laki atau orang tua pasti merasa tidak apa-apa jika jatuh kedalam dunia seks karena keturunannya akan dihasilkan dielektronik dan ini sudah menjadi penyimpangan atas kehadiran kloning. Kenapa disebut penyimpangan karena banyak orang yang mengabaikan arti hidup bebas dari seks dan hidup dengan merasakan kasih sayang orangtua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H