Villa Isola dibangun pada tahun 1933 oleh arsitektur Charles Prosper Wolff Schoemaker yang bergaya arsitektur Art Deco. Bangunan ini dimiliki oleh seorang milyarder sekaligus pendiri kantor berita ANETA Â yang bernama Dominique Willem Berretty atau dikenal sebagai "Raja Media Cetak" yang sangat kaya akan karya-karya.Â
Villa Isola ini menghadap utara dan selatan sehingga pengghuni dapat menikmati pemandangan indah di sekitarnya. Villa isola ini merupakan villa yang sangat jauh dari keramain karena sang pemilik Berretty sering menyendiri dan enggan bertemu dengan banyak orang, untuk itu villa isola inilah yang sering digunakan Berretty sebagai tempat tinggal, hal ini terlihat disalah satu bagian  dalam Villa yang bertuliskan " M, Isolo E Vivo" yang artinya: Menyendiri untuk bertahan hidup.
Pada tanggal 20 Desember 1934 Berretty dinyatakan meningggal ketika pesawat yang ditumpanginya jatuh diperbatasan Suriah, dimana pada saat itu Berretty sedang berada di Belanda, dan kemudian istrinya mengundang Berretty  untuk pulang natalan ke Indonesia, namun sayangnya di tengah perjalan dari Belanda ke Indonesia, Pesawat mengalami kecelakaan yang menewaskan dirinya.
Dalam Kurun waktu Villa Isola dijadikan sebagai pos pertahanan pertama dalam menghadapi lawan agar tidak dapat masuk ke markas utama di Lembang. Pada tahun 1954 dimulai keresahan oleh Mohammad Yamin akan mutu guru di Indonesia, maka dirikanlah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru di Indonesia atau dikenal dengan (PTPG), dimana Bandung menjadi salah satu kota yang dipilih dalam pembangunan PTPG tersebut.Â
PTPG ini diresmikan oleh orang-orang penting dimana salah satunya adalah Mohammad Yamin, dalam pidatonya beliau tidak menyebut nama Isola, dan beliau menggantinya dengan nama Bumi Siliwangi.
SUMBER:
https://dit-renor.upi.edu/villa-isola-punya-cerita/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H