Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh seluruh penduduk dunia. Data Globcan 2020 yang dihasilkan oleh International Agency for Research on Cancer memperkirakan terdapat 19,3 juta kasus kanker baru di sekuruh dunia danterdapat 10 juta kematian akibat kanker.
Di Indonesia sendiri, kanker serviks menempati urutan kedua penderita kanker terbanyak setelah kanker payudara. Menurut data WHO pada tahun 2018, penderita kanker payudara kurang lebih sebanyak 65.858 atau 16,7% dari total 396.914 kasus kanker dan kanker serviks menempati urutan kedua yaitu berjumlah 36.633 atau 9,3% dari total kasus kanker yang ada di Indonesia. Dari data tersebut, dapat dipastikan bahwa kanker serviks merupakan salah satu momok mematikan bagi para kaum wanita.
Kanker mulut rahim atau kanker serviks merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang abnormal pada tubuh manusia. Penyebab kanker serviks bermacam-macam salah satu penyebab utama kanker serviks yaitu infeksi HPV (Human Papilloma Virus).Â
Infeksi virus ini dapat menular secara langsung saat kita melakukan kontak fisik dengan si penderita terutama saat berhubungan seksual. Sesuai dengan etiologi infeksinya, wanita yang memulai hubungan seksual pada usia muda akan meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Karena sel kolumnar serviks lebih peka terhadap metaplasia selama usia dewasa maka wanita yang berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun akan berisiko terkena kanker serviks lima kali lipat.Â
Salah satu tindakan prventif untuk mencegah hal tersebut adalah dengan memberikan vaksin kanker serviks atau vaksin HPV. Vaksin HPV direkomendasikan diberikan sebanyak tiga dosis pada tiga kali pemakaian. Vaksin pertama diberikan di masa remaja yaitu 11-12 tahun, kemudian vaksin kedua diberikan 1 atau 2 bulan setelah vaksin pertama, lalu untuk vaksin ketiga diberikan 6 bulan setelah melakukan vaksin kedua. Ketiga dosis vaksin tersebut diyakini menjadi perlindungan jangka panjang dari infeksi HPV.Â
Beberapa jenis vaksin yang diyakini dapat mencegah virus HPV yakni Jenis pertama yaitu Cervarix umumnya digunakan mencegah kanker serviks serta pra vaksin jenis ini akan mencegah infeksi HPV-16 serta HPV-18 sebagai penyebab kanker, vaksin HPV ini ditunjukan hanya untuk perempuan. Jenis yang kedua yaitu Gardasil digunakan mencegah kanker serta pra kanker serviks, vulva, vagina, dan anus. Selain mencegah infeksi yang ditimbulakn HPV-16 sera HPV-18 juga menangkal infeksi HPV-6 dan HPV-11 sebagai penybab kutil kelamin, penggunaan vaksin ini dapat dilakukan di usia 9-26 tahun.Â
Jenis ketiga Gardasil 9 yaitu cakupan pencegahan infeksi HPV berasal dari vaksin ini lebih luas dibandingkan gradasil sebelumnya, yaitu termasuk HPV-31, HPV-33, HPV-45, HPV52, dan HPV-58 yang terkait erat menjadi penyebab kanker serviks. Gradasil 9 ini dapat digunakan untuk usia 9-15 tahun. Pemberian vaksin juga tidak mempunyai efek samping yang membahayakn, efeknya layaknya vaksin covid 19 seperti pusing, mual, sakit pada bagian yang disuntik, dan beberapa efek ringan lainya.
Dari penjelasan artikel ini, dapat disimpulkan bahwasanya pemberian vaksin HPV pentig dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap virus HPV yang menyebabkan kanker serviks pada perempuan. Pemberian vaksin untuk perempuan muda juga merupakan suatu terobosan yang abik, mengingat tingginya resiko kanker serviks bagi perempuan dengan usia muda.
Kata Kunci : Kanker, Wanita, HPV, Vaksin.
Sumber dan Referensi: https://cdn.who.int/media/docs/default-source/country-profiles/cancer/idn-2020.pdf?sfvrsn=46ea6569_2&download=true; https://acsjournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.3322/caac.21660; Rasjidi Imam. "Epidemiologi Kanker Serviks."Indonesian Journal of Cancer Vol. III, No. 3 (2009) :103 .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H