Mohon tunggu...
Nia Anggraeni
Nia Anggraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sistem Belanja di Toko Online vs Toko Offline

22 November 2023   09:41 Diperbarui: 22 November 2023   09:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai hai sahabat pembaca, seperti apa sistem pembelian saat ini?

Menurut informasi dari HootSuite, pengguna e-commerce di  Indonesia mencapai 90% pada tahun 2019, yang berarti masyarakat Indonesia lebih memilih belanja online. Mulai dari pakaian, topi, sandal, makanan dan minuman,dll. Namun tak lupa juga masih tetap ada yang senang belanja di toko offline. Kali ini kita akan membahas tentang belanja online vs belanja offline.

Untuk soal harga belanja di online menawarkan harga yang relatif murah karena  tidak ada biaya sewa gedung sehingga biaya atau harga dasar lebih rendah dan juga biasanya toko online sering melakukan diskon-diskon harga barang yang dijual sehingga meningkatkan daya tarik masyarakat konsumen. Produksi berbanding terbalik dengan penjualan offline dan cenderung menawarkan harga lebih tinggi, antara lain karena sewa gedung meningkatkan biaya  produksi dan ongkos produksi.

Dalam hal waktu, belanja online sangat fleksibel dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja tanpa banyak komitmen waktu.Namun jika berbelanja offline anda harus datang langsung ke tokonya, sehingga memakan waktu lama karena belanja offline mengharuskan kita untuk datang langsung ke toko. Selain itu toko online biasanya buka 7/24 jam. Sedangkan offline jam operasionalnya terbatas tampaknya tidak ada yang sampai 7/24 jam .

Soal barang jika belanja online kita hanya bisa melihat gambar produknya saja dalam layer, tapi jika kita belanja offline produk akan bisa kita lihat langsung bahkan mencobanya. Lalu belanja online itu terkadang produk yang terlihat pada gambar tidak sesuai dengan aslinya. Dalam belanja offline tentu tidak akan terjadi. Hal demikian karena kita dapat melihat langsung terhadap barang aslinya dan belanja di offline juga mencegah terjadinya penipuan pembelian.

Berbicara tentang biaya belanja online itu membutuhkan biaya pengiriman yang ditentukan berdasarkan jarak dari penjual ke pembeli. Biaya tersebut dikeluarkan untuk mengganti jasa kurir yang sudah mengirimkan produk kita hingga kerumah. Lain halnya dengan belanja offline biaya pengiriman akan ditanggung oleh diri sendiri seperti mengangkat barang belanjaan atau membeli bensin.

Demikianlah pembahasan mengenai belanja online vs belanja offline. Dengan kata lain, meskipun belanja online merupakan sebuah inovasi yang mengatasi kekurangan dari belanja offline, namun  belanja online masih memiliki kekurangan. Apakah ada  inovasi baru yang perlu diatasi kekuranagn dari belanja online?

Tulis ide-ide inovasi kalian di kolom komentar ya sahabat pembaca!

Thanks you ;)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun