Mohon tunggu...
Nia Amalia Yones
Nia Amalia Yones Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembuatan Film Dokumenter Menggali Sejarah dan Nilai Kesenian Pada Komunitas Kesenian Kesimantengah

13 Juli 2024   13:37 Diperbarui: 14 Juli 2024   20:24 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wawancara pada narasumber

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya sebagai salah satu syarat untuk kelulusan di Program Sarjana. KKN ini dilaksanakan pada tanggal 10 juli Juni – 21 Juli 2024 di Desa Kesimantengah , Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto Desa Kesimantengah ini memiliki 5 Dusun kesiman,  Ngemplak, jati, karangan, galego. 

Pada desa ini salah satunya terdapat kesenian bantengan. Kesenian Bantengan merupakan kesenian yang diciptakan untuk mengisi acara pencaksilat saja, tetapi sekarang semakin lama tradisi ini dijadikan sebagai upacara adat penyambutan. 

Kini menjadi ikon tontonan masyarakat hampir seluruh Jawa Timur. Kesenian ini biasanya dimainkan dua orang. Peran dua orang tersebut terbagi menjadi kaki depan dan kaki belakang. Peran kaki depan sebagai pemegang kepala bantengan dan pengontrol tari bantengan. Menggali sejarah dan nilai kesenian suatu komunitas adalah langkah penting dalam memahami dan menghargai warisan budaya yang ada. 

Dalam era digital seperti sekarang ini, pembuatan film dokumenter menjadi salah satu metode yang sangat efektif untuk mendokumentasikan dan mempromosikan kekayaan budaya lokal. Desa Kesimantengah, yang terletak di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, merupakan salah satu contoh komunitas yang memiliki warisan budaya yang kaya, khususnya dalam seni Bantengan.


Film dokumenter tentang sejarah dan nilai kesenian di Desa Kesimantengah menawarkan peluang yang luar biasa untuk menyoroti tradisi unik yang mungkin belum banyak dikenal oleh masyarakat luas.

Melalui medium ini, penonton dapat diajak untuk melihat dan merasakan langsung kehidupan komunitas, serta memahami nilai-nilai yang mereka junjung tinggi. 

Dokumenter seperti ini bukan hanya sekadar rekaman visual, melainkan juga sebuah jembatan yang menghubungkan masa lalu. dengan masa kini, serta mengedukasi generasi mendatang tentang pentingnya melestarikan warisan budaya. 

Kesenian Bantengan, yang menjadi fokus utama dalam dokumenter ini, adalah sebuah kesenian tradisional yang bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarat dengan makna dan nilai-nilai budaya yang dalam. Nama "Bantengan" berasal dari tokoh utama dalam seni tersebut, yaitu hewan banteng, yang melambangkan kekuatan dan keberanian.

Film dokumenter ini juga berpotensi menjadi alat edukasi yang luar biasa. Institusi pendidikan dapat menggunakan film ini sebagai bahan ajar untuk mengenalkan siswa pada budaya lokal. Selain itu, film ini bisa menginspirasi generasi muda untuk lebih terlibat dalam upaya pelestarian budaya dan bahkan mungkin memicu minat mereka untuk mengembangkan kreativitas di bidang kesenian. 

Dengan mempromosikan sejarah dan nilai-nilai kesenian Desa Kesimantengah, film dokumenter ini juga bisa menjadi alat yang efektif untuk menarik wisatawan. Wisata budaya saat ini menjadi salah satu tren dalam pariwisata global, dan film ini dapat membantu Desa Kesimantengah untuk menarik perhatian wisatawan yang tertarik dengan budaya dan seni. Peningkatan jumlah wisatawan dapat membawa dampak ekonomi positif bagi desa.

Dari hasil pelaksanaan pembuatan film dokumeter yang dilakukan mendapatkan respon baik oleh komunitas kesenian desa kasimantengah yang merupakan sasaran dari progam kerja ini, Hasil dari film dokumenter ini tidak hanya memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai pentingnya pelestarian budaya lokal, tetapi juga berhasil menginspirasi generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya mereka. 

Dalam pelaksanaan KKN, selain melaksanakan Progam Kerja Pembuatan Film Dokumenter. Ide progam ini muncul karena di kesimantenah terdapat komunitas kesenian yang tidak banyak arsip tertulis atau visual sehingga informasi tentang Sejarah, tekni, dan nilai budayanya sulit diakses oleh generasi muda dan masyarakat luas.


#kknuntagsby

#kknr19



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun