Mohon tunggu...
Aniyatul khasanah
Aniyatul khasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Smk n 1 Kendal

12 BDP 2

Selanjutnya

Tutup

Nature

Bencana Banjir Membuat Warga Kendal Harus Lebih Bersabar dan Belajar Ikhlas

29 Januari 2021   10:58 Diperbarui: 7 Februari 2021   12:37 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bencana akhir akhir ini menjadi trending berita di layar televisi. Di wilayah tempat tinggal saya di kabupaten Kendal tak luput dari bencana, bencana banjir yang melanda Kendal
berdampak pada ekonomi dan sosial masyarakat. Di daerah Kendal kota
langenharjo sekitarnya, banjir membuat perkantoran tergenang, di daerah bantaran
sungai bodri dan blorong juga terdampak banjir.

Apapun bentuk musibah atau bencana yang melanda, pada hakikatnya
memiliki peran besar dalam mendidik jiwa. Jiwa perlu dilatih untuk memiliki
keteguhan hati, keteguhan sikap, terlatih dan senantiasa waspada terhadap sekitar.Musibah merupakan peringatan dari Allah SWT sebagai ujian keimanan dan musibah tidak selamanya tanda kemurkaan Allah SWT.

Saat musibah datang, manusia akan menyadari bahwa tidak ada Perlindungan diri kecuali kepada Allah SWT saja, ketika tidak ada tempat
bergantung selain kepada-Nya, tidak ada pertolongan kecuali dari pada-Nya.
Allah SWT berfirman: "Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; dan barang siapa yang beriman kepada Allah, nescaya dia akan memberi petunjuk kepada hatinya". (Surah At-Taghabun: 11)

Musibah, memang akan selalu mengikuti manusia di dunia ini karena dunia adalah tempat ujian dan cobaan. Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya: "Dan sesungguhnya akan Kami ujikan kamu dengan sedikit daripada ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan." (Al-Baqarah: 155)
Musibah dan cobaan yang menimpa bertujuan memperbaiki ketakwaan dan kesabaran hamba-Nya, kemudian dipilih siapa yang sukses menerima ujian dengan penuh kesabaran.

Semua yang ada di alam ini adalah milik-Nya, termasuk orang-orang yang kita cintai, harta benda yang ditakuti akan berkurang dan hilang, seperti pangkat,kedudukan,dan pekerjaan. Karena semuanya milik Allah SWT, cepat atau lambat pasti akan kembali kepada pemiliknya yang asli yaitu Allah SWT. Diri kita hanyalah sekadar pemegang amanah untuk menjaganya atau memeliharanya. Karena bencana itu kekuasaan Allah SWT secara mutlak,
sedangkan Allah tidak pernah zalim kepada makhluk ciptaan-Nya, maka dibalik
bencana, musibah atau bala terdapat banyak hikmah bagi para hamba-Nya yang
beriman.

Kematian yang menyayat hati akibat banjir atau tanah runtuh adalah ketentuan terbaik pada pandangan Allah, penguasa alam semesta.
Tidak ada yang akan terjadi di alam raya ini kecuali atas izin dan kehendak-Nya. Meskipun, perlu diingat bahwa kehendak-Nya tercermin pada hukum-hukum alam yang diciptakan-Nya. Apabila seseorang tidak menyesuaikan
diri dengan kehendak-Nya yang tercermin dalam hukum-hukum alam itu, dia pasti
mengalami kesusahan serta kesukaran.              Di dalam Al Quran, banjir pernah menelan korban jiwa kaum Ad, negeri
Saba dan kaumnya Nabi Nuh. Peristiwa ini dapat kita telaah dalam beberapa ayat
di antaranya Surah Hud ayat 32-49, Surah al-Araf ayat 65-72, dan Surah Saba
ayat 15-16. 


Maka mari menjadikan musibah yang menimpa sebagai jalan untuk kembali kepada Allah SWT dan jangan mengabaikan tanda-tanda kehadiran Allah dalam musibah yang menjadikan hati gersang dan kacau, dan mengundang jauhnya rahmat Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun