Mohon tunggu...
Nia
Nia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pemerintah Menghapus TikTok Shop yang Berdampak bagi Masyarakat

20 Oktober 2024   18:49 Diperbarui: 20 Oktober 2024   19:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial terpopuler di dunia, bukan hanya di Indonesia saja. Ada beberapa fitur yang ada di tiktok salah satunya adalah Tiktok Shop. Dalam Tiktok Shop memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual produk langsung melalui aplikasi. Tetapi setelah muncul selama 2 tahun Tiktok Shop akhirnya di tutup oleh pemerintah Indonesia pada 4 Oktober 2023.

Penghapusan Tiktok Shop ini di akibatkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Perlindungan Konsumen: Ada kekhawatiran mengenai jual beli yang tidak sehat dan potensi penipuan terhadap para komsumen.

2. Regulasi Perdagangan: TikTok Shop dianggap tidak sepenuhnya mematuhi regulasi perdagangan yang berlaku, termasuk peraturan pajak dan perlindungan data.

3. Persaingan yang Tidak Sehat: Penutupan ini juga bertujuan untuk menciptakan persaingan yang lebih adil antara platform lokal dan internasional.

4. Isu Keamanan Data: Ada perhatian mengenai pengelolaan data pribadi pengguna dan potensi penyalahgunaan informasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

5. Dampak Sosial dan Ekonomi: Pemerintah menilai dampak ekonomi dan sosial dari aktivitas perdagangan di platform tersebut dan berupaya melindungi industri lokal.

Namun di sisi lain, beberapa pihak tertentu atau masyarakat juga menyayangkan tindakan yang di lakukan oleh pemerintah tersebut. Karena bagi pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah (UKM), penghapusan fitur ini dapat mengurangi akses mereka ke pasar yang lebih luas. TikTok Shop memberikan platform bagi mereka untuk menjangkau audiens yang lebih besar tanpa biaya pemasaran yang tinggi. Dengan hilangnya fitur ini, banyak UKM mungkin kesulitan dalam mempromosikan produk mereka, yang bisa berujung pada penurunan penjualan dan keberlangsungan usaha.

Bagi konsumen, penghapusan TikTok Shop juga mengurangi opsi belanja yang nyaman dan menarik. TikTok dikenal dengan konten kreatif yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, dan dengan penghapusan ini konsumen mungkin kehilangan kesempatan untuk menemukan produk baru atau unik. Selain itu, penghapusan ini juga dapat berdampak pada ekosistem influencer dan konten kreator yang bergantung pada TikTok Shop. Mereka mungkin kehilangan sumber pendapatan yang signifikan, yang dapat mempengaruhi kualitas konten yang dihasil.

Maka dari itu dengan adanya Tiktok Shop sebenarnya pihak tertentu atau masyarakat merasa di untungkan. Karena meraka memperoleh banyak benefit dari adanya fitur tersebut. Tatapi di sisilain pemerintah juga waspada terhadap apa yang akan terjadi nantinya kepada masyarakat. Dengan penutupan ini di harapkan pemerintah dapat menciptakan ekosistem e-commerce yang lebih sehat dan teratur di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun