Mohon tunggu...
Nia Amelia
Nia Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Saya suka membaca atau berbicara tentang hal yang berbau sejarah dibeberapa daerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Manten Sapi: Ketika Sapi Menjadi Pengantin Menjelang Hari Raya Idul Adha, Tradisi Unik Kabupaten Pasuruan

5 Maret 2023   15:46 Diperbarui: 5 Maret 2023   15:59 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: productnation.co.id )

Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak nilai-nilai budaya di setiap daerahnya. Masing-masing daerah pasti punya nilai budayanya sendiri, entah budaya yang sakral maupun bisa dibilang suatu budaya yang unik. Salah satu daerah tersebut yakni wilayah Kabupaten Pasuruan, wilayah yang mempunyai beragam tradisi serta kesenian dan budaya yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Tradisi tersebut bisa dilakukan karena sudah ada turun-temurun dari nenek moyang atau dilakukan ketika ada acara dan dihari-hari tertentu saja. Contohnya seperti tradisi Manten Sapi yang merupakan tradisi unik yang dilakukan oleh warga di Desa Sebalong dan Desa Watestani Kecamatan Nguling, Pasuruan. Tradisi Manten Sapi ini dilakukan satu hari sebelum hari raya Idul Adha yakni dengan menghias sapi yang akan dikurbankan layaknya seperti pengantin. Tak hanya itu saja, sapi juga akan diarak menuju masjid disertai dengan rombongan para ibu-ibu yang membawa peralatan dan bumbu dapur serta sembako.

Tradisi Manten sapi ini dilakukan oleh masyarakat untuk menghormati para sapi yang akan dikurbankan, sebelum disembelih sapi-sapi ini akan dimandikan dengan air bunga, setelah itu sapi akan dihias dengan kalungan bunga, serta dililitkan surban dan dilapisi kain kafan dan sajadah diatas punggung sapi tersebut. Benda-benda yang diberikan kepada sapi tersebut mempunyai makna tersendiri, seperti sajadah yang mempunyai makna religius, kain kafan sendiri melambangkan kesucian orang yang mengurbankan sapi tersebut. Untuk makna dari kalungan bunga serta memandikan sapi dengan air bunga, yakni bermakna suci dan agar sapi itu harum.

Setelah sapi dimandikan dan sudah dihias seperti layaknya pengantin, maka para warga akan secara beriringan ke masjid, tak lupa para ibu-ibu yang ikut serta memeriahkan dengan membawa peralatan dapur, bumbu dapur serta sembako yang akan digunakan untuk menyembelih dan memasak daging sapi tersebut untuk dibagikan kepada warga sekitar serta warga yang kurang mampu. Tradisi ini mempunyai makna serta pengingat untuk mengajak orang-orang beramal serta bersedekah kepada mereka yang lebih membutuhkan.

Belum diketahui secara pasti tradisi ini diawali oleh siapa dan bagaimana bisa terbentuk, namun tentu saja tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun oleh warga setempat. Dan yang pasti tradisi ini menjunjung nilai kebudayaan yang tinggi bagi setiap warganya dan menumbuhkan sikap gotong royong antar sesamanya.

sumber : 

Sutrisno, M. (2022). 5 Fakta Manten Sapi, Tradisi Menjelang Idul Adha di Pasuruan. https://www.idntimes.com/life/inspiration/mw/fakta-manten-sapi-c1c2?page=all

Rahmawati, D. (2022). 3 Tradisi Unik di Jatim Sambut Idul Adha. https://www.detik.com/jatim/budaya/d-6169522/3-tradisi-unik-di-jatim-sambut-idul-adha/3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun