Manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari hubungan timbal balik antar sesama. Makhluk sosial tidak lepas dari berbagai macam kehidupan, di mana saja dan kapan saja yang tidak memandang takaran usia, jenis kelamin sosial ekonomi atau tingkat pendidikan tertentu. Mulai dari usia anak-anak pun dapat dikatakan sebagai makhluk sosial.
Kreativitas sangat berpern penting dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Kreativitas juga sama halnya dengan manusia sebagai takaran makhluk sosial. Di mana kreativitas dapat dimiliki oleh siapapun dan di mana pun. Baik itu anak-anak maupun orang dewasa.
Berbicara mengenai kreativitas, apa itu kreativitas?
Kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya. Clarkl Monstakis (dalam Munandar, 1995) mengatakan bahwa kreativitas merupakan pengalaman dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan identitas individu dalam bentuk terpadu antara hubungan diri sendiri, alam dan orang lain. Kreativitas dapat juga dikatakan sebagai kemampuan seseorang dalam mengembangkan skill yang telah ia miliki.
Sebagaimana cerita masa kecilku dulu. Tetanggaku mengatakan aku adalah anak yang "mentar" (percaya diri) sejak dini. Kebanyakan anak usia dini pasti malu-malu dalam berinteraksi dengan orang lain. Namun berbeda dengan saya, orangtua saya mensurvei bahwa saya adalah anak yang berani mengahadapi tatanan sosial. Sedari saya masih kecil orangtua saya selalu mensuport saya untuk belajar melatih public speaking yang saya miliki.
Sejak saya sekolah di bangku SD saya suka memperhatikan ustadz/ustadzah saya saat memberikan tausiyah kepada siswanya. Dari situ saya tertarik untuk mencoba mengembangkan kemampuan yang saya miliki dengan mengikuti kegiata-kegiatan yang melibatkan publick speaking seperti muhadhoroh, seni teater dan lain sebagainya.
Mengikuti kegiatan tersebut menjadikan saya lebih percaya diri lagi, sampai saya selalu di tunjuk untuk mewakili sekolahan untuk mengikuti lompa baca puisi, lomba pidato, menjadi MC di acara formal maupun non formal, terutama dalam dunia penrtunjukan seni seperti teater, dan lain sebagainya, kecuali menyayi yaa hehehe.
Dari cerita saya di atas maka kreativitas tidak lepas dari yang namanya di asah dan adanya suport sistem dari orang terdekat kita.
Terkadang kreativitas sulit untuk diamati oleh banyak orang. Lalu bagaimana cara mengetahui adanya kreativitas pada diri kita? Utami Munandar (1992) mengemukakan ciri-ciri kreativitas dibedakan dalam beberapa jenis, diantaranya:
- Dorongan ingin tahu besar; sebagaimana yang telah saya lakukan yang berawal dari mengamati, mengagumi kemudian muncul daya tarik untuk melakukan hal yang telah saya amati
- Sering mengajukan pertanyaan yang baik; semakin fokus seseorang dalam suatu hal pasti akan menimbulkan beberapa pertanyaan yang membuatnya penasaran dan ingin tahu lebih dalam. Sehingga semakin sering bertanya maka pengetahuan akan semakin bertambah.
- Memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah; orang yang kreatif pasti memiliki daya pikir yang kreatif juga, dengan memiliki banyak ide maka akan semakin mudah dalam menyelesaikan masalah, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
- Bebas dalam menyatakan pendapat
- Mempunyai rasa keindahan; segala sesuatu pasti memiliki daya tarik tersendiri, dan tidak semua hal memiliki daya tarik pada titik yang sama.
- Menonjol dalam satu bidang seni;
- Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, serta tidak mudah terpengaruh oleh orang lain
- Rasa humor tinggi
- Daya imajinasi kuat
- Keaslian (orisinalitas) tinggi, tampak dalam ungkapan gagasan, karangan dan sebagainya dalam pemecahan masalah dengan menggunakan cara-cara orisinal yang jarang diperlihatkan oleh anak-anak lain
- Dapat bekerja sendiri
- Senang mencoba hal-hal baru
- Kemampuan mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)
Demikianlah pengertin dan ciri-ciri kreativitas yang saya ungkapkan dalam sebuah cerita saya pribadi. Bercerita bukan berarti wujud kesombongan seseorang, melainkan rasa syukur dengan apa yang telah ia lalui, hitung-hitung dapat menambah acuan referensi, hehe.
Semoga bermanfaat.