Ungker merupakan jenis makanan ekstrim yang ada di Blora, mengapa disebut ekstrim karena ungker sendiri adalah makanan yang berasal dari ulat daun jati yang sudah menjadi kepompong. Bentuknya kecil, lonjong berwarna kecoklatan, Kemunculan ungker sendiri hanya pada musim-musim tertentu , seperti saat peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan, seperti saat ini pada bulan November-Desember, masyarakat Blora beramai-ramai mencari ungker dibawah pohon jati, biasanya ungker bersembunyi dibalik daun jati yang kering, kita bisa menemukan Ungker dengan cara membuka daun jati yang terlihat ada kepompongnya atau sedikit ada gundukan tanahnya.
Para pencari Ungker berangkat dari pagi sampai siang hari, mereka mencari di sawah-sawah maupun tegalan yang ada pohon jatinya. Selain memasak hasilnya , mereka juga menjualnya kepada penikmat Ungker, seperti yang dilakukan oleh Bapak Rama, Beliau mencari ungker untuk sekedar dijual, satu gelas seharga Rp 5000.
" Saya mencari Ungker sejak pagi hari mba, biasanya saya jual dalam keadaan masih segar sehingga pelanggan yang membeli merasa senang, sehari bisa dapat 1 gelas, bisa lebih tergantung tempat dan cuacanya juga" kata Rama.
Ungker dapat dimasak dengan cara di oseng, dicampur dengan irisan bawang putih,bawang merah, cabai dan dikasih bumbu penyedap lainnya, tergantung dengan selera yang memasak. Keunikan masakan Ungker menjadi ciri tersendiri dari masyarakat Blora yang sudah turun temurun dari para leluhur mereka.
Jika Anda penasaran dengan makanan ini, segera saja berkunjung ke Blora, karena waktunya sedang pas musim ungker.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H