Energi panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang memiliki potensi besar untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. Energi ini berasal dari panas yang tersimpan di dalam bumi dan dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembangkit listrik hingga pemanasan langsung (direct use). Teknologi energi panas bumi telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa dekade terakhir dan telah menjadikannya salah satu opsi utama untuk transisi energi global menuju sistem yang lebih bersih dan berkelanjutan.Â
Panas bumi berasal dari proses alami seperti peluruhan radioaktif mineral di dalam inti bumi dan sisa panas dari pembentukan planet sejak miliaran tahun lalu. Energi ini terkonsentrasi di reservoir panas bumi, yang biasanya berada di bawah kerak bumi pada kedalaman tertentu. Reservoir panas bumi umumnya ditemukan di daerah dengan aktivitas  tektonik tinggi, seperti zona vulkanik atau kawasan dengan patahan geologi aktif. Teknologi energi panas bumi bekerja dengan memanfaatkan fluida panas yang terdapat dalam reservoir, fluidanya berupa air panas atau uap yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik atau untuk keperluan lain seperti pemanasan ruangan, pengeringan industri, atau budidaya tanaman.Â
JENIS-JENIS TEKNOLOGI ENERGI PANAS BUMI
Terdapat tiga jenis utama teknologi energi panas bumi untuk pembangkit listrik, yaitu:Â
1. Pembangkit Uap Kering (Dry Steam Plants)
  Teknologi ini secara langsung menggunakan uap dari reservoir panas bumi untuk menggerakkan turbin. Ini merupakan teknologi tertua dan paling sederhana, tetapi hanya dapat diterapkan pada lokasi dengan sumber uap alami yang sangat panas.Â
2. Pembangkit Biner (Binary Cycle Plants)
   Teknologi ini memanfaatkan fluida panas bumi dengan suhu yang lebih rendah. Fluida tersebut memanaskan cairan kedua (biasanya isobutana atau isopentana) yang memiliki titik didih rendah. Kedua cairan tersebut akan menguap, menggerakkan turbin, kemudian dikondensasikan kembali. Teknologi ini sangat ramah lingkungan dan efisien karena menghasilkan sedikit emisi.
3. Pembangkit Uap Flash (Flash Steam Plants)
  Teknologi ini memanfaatkan air panas bertekanan tinggi dari reservoir yang dilepaskan ke tekanan yang lebih rendah, sehingga menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Setelah digunakan, uap akan dikondensasikan dan dipompa kembali ke reservoir.Â