Tingginya potensi sumber daya energi surya di Indonesia, mendorong pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan energi surya sebagai pembangkit listrik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada energi primer yang berasal dari fosil, yang berdampak pada peningkatan emisi gas karbondioksida dan perubahan iklim.
Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebijakan pemerintah dalam mengatur sumber daya energi nasional, serta memberikan gambaran tentang pemanfaatan dan perkembangan sumber energi surya di Indonesia.
Metode
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis terhadap kebijakan pemerintah serta pemanfaatan dan perkembangan sumber energi surya di Indonesia. Penelitian ini juga menyajikan data yang diperoleh dari berbagai jurnal lokal dan internasional terkait topik tersebut.
Temuan Utama
Temuan utama penelitian tersebut adalah bahwa Indonesia memiliki potensi sumber daya energi surya yang sangat besar, yang dapat dimnfaatkan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mengurangi emisis gas rumah kaca. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam mengatur pemanfaatan energi terbarukan, khususnya energi surya, telah mengalami perkembangan yang signifikan, meskipun masih ada tantangan dalam imlementasinya.
Kontribusi Penelitian Terhadap Energi Terbarukan
Kontribusi penelitian ini terhadap bidang energi terbarukan adalah memberikan informasi yang komprehensif mengenai kebijakan dan perkembangan pemanfaatan energi surya di Indonesia, serta menyajikan data yang relevan dari berbagai sumber. Hal ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengambil kebijakan, peneliti, dan praktisi dalam upaya meningkatkan penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
Kesimpulan
Indonesia memiliki potensi besar untuk pengembangan energi surya sebagai sumber energi terbarukan, dengan estimasi kapasitas lebih dari 200 GW. Meskipun saat ini pemanfaatan energi surya masih sangat rendah, kurang dari 100 MW, terdapat peluang pasar yang signifikan untuk pengembangan energi surya masa depan terutama dengan target pemerintah untuk mencapai 6.5 GW kapasitas terpasang pada tahun 2025. Namun, tantangan seperti kebutuhan  lahan yang besar dan faktor ekonomi menjadi hambatan dalam implementasi skala besar. Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan adopsi energi surya, termasuk kebijakan yang mendukung dan pengembangan aplikasi skala kecil, terutama di daerah terpencil.