Mohon tunggu...
Ni Wayan Savitri Satyavati
Ni Wayan Savitri Satyavati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi memasak dan saya orangnya sangat baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Biodiesel dan Biofuel: Energi Hijau untuk Masa Depan Berkelanjutan

14 Oktober 2024   07:18 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:52 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Adapun keuntungan dan tantangan penggunaan biofuel yaitu:

Keuntungan 

  • Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca: Biofuel dapat membantu mengurangi emisi karbon dioksida dan gas rumah kaca lainnya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Selama masa pertumbuhannya, tanaman yang digunakan untuk biofuel menyerap karbon dioksida dari atmosfer, sehingga emisi yang dihasilkan saat pembakaran biofuel sebagian diimbangi.
  • Sumber Energi Terbarukan: Berbeda dengan bahan bakar fosil yang terbatas, biofuel berasal dari sumber daya alam yang dapat diperbarui, seperti tanaman dan limbah organik.
  • Mengurangi Ketergantungan pada Minyak Fosil: Dengan menggunakan biofuel, negara-negara dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak fosil, yang harganya fluktuatif dan sumber dayanya semakin menipis.
  • Lebih Aman dan Biodegradable: Biofuel lebih aman bagi lingkungan karena lebih cepat terurai dan tidak beracun jika tumpah, dibandingkan dengan bahan bakar fosil.

Tantangan

  • Persaingan dengan Produksi Pangan: Penggunaan tanaman pangan seperti jagung dan tebu untuk produksi bioetanol dapat mempengaruhi harga dan pasokan pangan. Ini menjadi kritik utama terhadap biofuel generasi pertama.
  • Penggunaan Lahan: Produksi biofuel memerlukan lahan yang luas untuk penanaman bahan baku. Ini dapat menyebabkan deforestasi, degradasi lahan, dan perubahan penggunaan lahan yang merugikan lingkungan.
  • Ketersediaan Bahan Baku: Biofuel tergantung pada pasokan bahan baku yang berkelanjutan. Kekeringan atau perubahan iklim yang memengaruhi hasil panen dapat mengganggu produksi biofuel.
  • Biaya Produksi: Meski biofuel semakin populer, biaya produksinya masih lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Penelitian dan pengembangan diperlukan untuk meningkatkan efisiensi produksi dan menurunkan biaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun