Mohon tunggu...
Ni Komang Sri Rahayu
Ni Komang Sri Rahayu Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Makna Hari Raya Kuningan dan Keunikannya

20 November 2021   21:15 Diperbarui: 20 November 2021   21:22 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perayaan Hari Raya Kuningan/dokpri

Umat hindu memiliki banyak hari suci dimana salah satunya adalah perayaan hari raya galungan dan kuningan. 10 hari setelah hari raya galungan tepatnya pada hari Sabtu Kliwon di wuku Kuningan dalam penanggalan Bali umat hindu akan melaksanakan perayaan hari raya kuningan.

Hari ini, 20 November 2021 umat hindu merayakan hari raya kuningan. Menurut kepercayaan umat hindu hari raya galungan dan kuningan adalah hari peringatan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adaharma (kejahatan).

Dari beberapa sumber disebutkan bahwa hari raya kuningan berasal dari kata "kauningan" yang berarti mencapai peningkatan spiritual dengan cara intropeksi agar terhindar dari mara bahaya. Hari raya kuningan  ini adalah hari raya yang  dipertujukan untuk memperingati kebesaran dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam wujud Sang Hyang Parama Wisesa. Sang Hyang Parama Wisesa adalah Tuhan sebagai penguasa tertinggi.

Penyelenggaraan hari raya kuningan dilaksanakan ketika masih pagi atau tidak dibenarkan ketika matahari sudah mulai berada di barat atau hanya sampai jam 12 siang. Hal ini dikarenakan umat  hindu mempercayai bahwa energi alam semesta (panca mahabutha) seperti pertiwi,apah,bayu,teja, dan akasa bangkit dari pagi dan klimaksnya pada tengah hari. Setelah lewat bajet surya pada tengah hari  disebut dengan masa pralinA atau pengembalian.Sehingga para Dewa,Pitara,dan Bhatara Sudah Kembali lagi ke sorga.

Pada hari raya kuningan selain melakukan persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, umat hindu juga menghaturkan persembahan kepada para leluhur. Persembahan pada hari raya kuningan biasanya dilakukan dengan menyiapkan sesajen denga isi nasi yang berwarna kuning.

Apa makna nasi kuning ini?

Nasi kuning adalah lambang dari kemakmuran. Sehari sebelum pelaksanaan hari raya kuningan disebut dengan penampahan kuningan. Pada hari tersebut umat hindu akan menyiapkan segala keperluan untuk perayaan hari raya kuningan. Salah satunya nasi kuning yang diisi dalam slanggi.

Selain itu pada hari raya kuningan juga terdapat banyak sarana upacara yang digunakan dimana setiap jejaitan yang digunakan tentu memiliki arti dan filosopinya tersendiri. Salah satunya yang paling khas digunakan pada perayaan hari raya kuningan adalah melakukan pemasangan tamiang. Tamiang berbentuk bulat yang dirajut sedemikian rupa dan berbahan dasarkan daun kelapa muda atau dari janur. Tamiang adalah symbol dari perlindungan dan juga melambangkaan perputaran dari alam semesta. Selain itu dari bentuknya tamiang diartikan juga sebagai lambang dari Dewata Nawa sanga yang merupakan sembilan arah mata angin.

Beberapa sumber menyebutkan sarana dan prasana pada perayaan hari raya kuningan identic dengan alat atau senjata dalam  peperangan yang berbeda dari hari raya galungan.

NAMA : NI KOMANG SRI RAHAYU

NIM      : 2111031179

PRODI : PGSD

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun