Mohon tunggu...
Ni KadekAdelia
Ni KadekAdelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

melukis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerapkan Hidup Sederhana sebagai Generasi Antikorupsi

12 November 2022   19:55 Diperbarui: 12 November 2022   19:55 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dikutip dari : goodstats.id

Halo sobat kompasiana! Tahukah kalian korupsi di Indonesia masih terus terjadi lho sampai saat ini? Bahkan korupsi menjadi hal yang biasa kita dengar di telinga kita. Mengutip dari katadata.co.id, Berdasarkan Indeks Persepsi Korupsi 2021, Indonesia berada di peringkat 96 dari 180 negara. Mengerikan bukan?

Korupsi merupakan penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan seseorang demi mementingkan kepuasannya sendiri dan merugikan negara. Korupsi tidak hanya dilakukan oleh orang-orang dengan jabatan tinggi saja lho! Banyak orang di sekitar kita tanpa sadar telah melakukan korupsi, atau bahkan diri kamu sendiri?

Korupsi bukan semata-mata tentang penyalahgunaan uang negara saja lho! Banyak jenis-jenis korupsi yang ada di sekitar kita, bahkan banyak dari kalian pasti pernah melakukannya. Contohnya, terlambat datang ke sekolah. Terlambat datang ke sekolah termasuk korupsi, yaitu korupsi waktu. Nah, di antara kalian pasti banyak yang pernah melakukannya kan? Hal ini tidak boleh dianggap sepele lho, karena jika disepelekan akan menjadi kebiasaan yang buruk dan menjadi akar korupsi yang marak di Indonesia ini. Ngeri kan?

Mungkin sobat kompasiana kini sudah paham tentang apa itu korupsi. Nah, kalian tau gak sih kenapa korupsi bisa terjadi? Banyak faktor yang memicu terjadinya korupsi. Salah satunya adalah gaya hidup mewah atau hedonisme. Seperti yang kalian tahu, banyak orang di luar sana terlalu mementingkan gengsi tanpa mengukur diri. Dengan begitu mereka akan melakukan segala cara yang cepat dan mudah untuk mencapai keinginan mereka tersebut, yaitu lewat korupsi.


Mereka yang memiliki jabatan tinggi akan merasa mereka yang paling berkuasa dan orang lain tunduk kepada mereka sehingga mereka melakukan sesuatu dengan seenaknya. Mereka bisa melakukan korupsi dengan mudah karena mereka merasa tidak akan ada yang berani melawan atau menghukum mereka. 

Kenapa? karena saat ini pihak aparat penegak hukum pun tidak tegas menangani kasus-kasus korupsi di Indonesia, mereka terkesan tidak adil terhadap kasus-kasus korupsi yang terjadi. Bisa kita ambil contoh yaitu, Nenek Minah yang dianggap mencuri 3 buah biji kakao di Purbalingga yang divonis 1 bulan 15 hari penjara, Pak Rosidi yang dituntut 10 tahun penjara karena mencuri sebatang kayi jati. Sedangkan para pejabat yang melakukan korupsi milyaran dan merugikan negara sedang berkeliaran di luar sana.


Mungkin untuk upaya pemberantasan korupsi di Indonesia ini masih kurang efektif, untuk itu kita sebagai generasi antikorupsi Indonesia harus mencegah terjadinya korupsi di Indonesia untuk kedepannya. Seperti yang mimin bahas di atas, salah satu faktor pemicu korupsi adalah gaya hidup mewah. Nah, untuk itu kita bisa mencegah terjadinya korupsi lewat pola hidup sederhana. Bagaimana sih menerapkan pola hidup sederhana?

Sebelum mimin bahas cara menerapkan pola hidup sederhana, mimin mau tanya nih di antara kalian tau gak sih hidup sederhana itu apa dan apa hubungannya dengan pencegahan korupsi? Hidup sederhana merupakan hidup apa adanya sesuai dengan kondisi kita sebenarnya dan mementingkan kebutuhan daripada keinginan. Nah, konsep hidup sederhana ini mengajarkan kita untuk tidak serakah dan mengambil hak orang lain sehingga itu bisa menjadi bekal kita untuk melawan tumbuhnya sifat koruptif dalam diri.

Banyak cara yang bisa kita terapkan sehari-hari untuk menciptakam pola hidup sederhana :

1. Bersyukur atas segala yang kita miliki
Dengan belajar bersyukur, kita bisa menerima diri kita apa adanya tanpa memikirkan gengsi. Hidup kita juga menjadi lebih bahagia dan damai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun