Mohon tunggu...
EKASRIWIDIANI
EKASRIWIDIANI Mohon Tunggu... Arsitek - mahasiswa

bermain music

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adanya Brahman dalam Panca Sradha

14 Mei 2024   21:30 Diperbarui: 14 Mei 2024   21:35 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah awal dari kedatangan agama Hindu di Bali memang sangat erat kaitannya dengan kedatangan orang-orang dari Majapahit yang sudah berpengalaman dan beragama Hindu, kedatangan agama Hindu dari Jawa atau Hindu Majapahit di Bali, sejarah kedatangan dan perkembangannya. agama Hindu di Bali setelah periode Bali prasejarah. 

Saat itu orang belum mengetahui yang nama tulisan, karena lama kelamaan pengaruh agama Hindu semakin meningkat dengan datangnya Majapahit yang dipimpin oleh patih Gajah Mada.Dengan sejarah dan perkembangan agama Hindu di Bali tidak terlepas dari ajaran agama Hindu di pulau Jawa dan juga di India. 

Selama sejarahnya, itu bercampur dengan agama Buddha. Oleh karena itu, agama Hindu di Bali berbeda praktiknya dengan agama Hindu di India. Agama Hindu yang berkembang di Bali sangat berorientasi pada budaya dan tradisi setempat sehingga dapat berbeda dalam pelaksanaannya sehari-hari maupun dalam pelaksanaan upacara keagamaan dan adat dari isi kitab suci umat Hindu yaitu Weda.

Tentunya masing-masing agama memiliki keyakinan dasar masing-masing yang kemudian dijadikan landasan utama umat beragama. Dan setiap umat beragama wajib memahami dan mengamalkan dasar keyakinan yang menjadi dasar keyakinan, karena semakin kuatnya keyakinan seseorang maka semakin kuat pula keyakinan seseorang terhadap agama. 

Sama seperti agama lainnya, agama Hindu juga memiliki inti kepercayaan atau akidah yang disebut Panca Sradha. Panca Sradha mengacu pada lima inti keyakinan yang harus diyakini oleh setiap penganut agama Hindu. Salah satunya adalah Brahman. Dalam agama Hindu, Brahman disebut Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam Upanishad mengajarkan bahwa Brahman memiliki dua aspek yaitu Saguna Brahman dan Nirguna Brahman. Nirguna Brahman ditujukan kepada Jnani (orang yang memiliki kesadaran spiritual atau orang yang tidak memiliki kesadaran spiritual). berhubungan dengan kesadaran) Saguna Brahman ditujukan untuk Ajnan atau orang yang masih memiliki kesadaran tubuh penuh. Sang Hyang Widhi adalah penguasa alam semesta. Weda mengatakan "Ekam Eva Adwityam Brahman" yang artinya hanya satu tuhan (Hyang Widhi) Tidak ada duanya. 

Dalam Reg Weda Mandala I Sukta 164 Mantra 46 konsep tuhan tunggal disebut sebagai "Ekam Sat Viprah Bahudha Vadanti" yang berarti hanya satu Tuhan, tetapi para bijaksana memanggilnya dengan banyak nama. Pikiran manusia tidak dapat mencapai Tuhan atau Sang Hyang Widhi Wasa, sehingga manusia berimajinasi menurut akalnya.Untuk meningkatkan ketakwaan sudah selayaknya kita sebagai umat Hindu meyakini adanya Brahman atau Ida Sang Hyang Wid wasa. 

Bukanya hanya percaya, kita sebagai generasi muda bangsa penganut agama, sudah seharusnya bertindak atau menerapkan kepercayaan kita pada Brahman di dalam kehidupan kita sehari-hari. Panca Sradha merupakan konsep kepercayaan fundamental dalam agama Hindu Dharma, yang terdiri dari lima keyakinan utama: Brahman (Tuhan Yang Maha Esa), Atman (jiwa individu), Karmaphala (hukum karma), Punarbhava (reinkarnasi), dan Moksha (pembebasan). 

Di antara kelima unsur ini, keyakinan akan adanya Brahman memegang peranan yang sangat sentral. Kesimpulannya, percaya akan adanya Brahman dalam Panca Sradha adalah inti dari keimanan dan spiritualitas Hindu. Keyakinan ini tidak hanya membentuk dasar teologis, tetapi juga mempengaruhi praktik keagamaan, etika, dan pandangan hidup umat Hindu. Melalui keyakinan pada Brahman, umat Hindu menemukan tujuan hidup yang lebih tinggi dan berusaha untuk mencapai moksha, pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun