Mohon tunggu...
Ni PutuLugas
Ni PutuLugas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri MPU KUTURAN SINGARAJA

Tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Workshop Sastra Bali Klasik Meningkatkan Efektivitas di Tengah Pandemi

7 Juli 2021   06:57 Diperbarui: 7 Juli 2021   08:13 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Workshop sastra Bali klasik yg diselenggarakan oleh Yayasan Puri Kauhan Ubud pada hari sabtu (5/6/2021) menjadi spesial karena dibuka oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi. Selain Menteri Perhubungan, acara juga dihadiri Staf Khusus Presiden Bidang Kebudayaan, Sukardi Rinakit dan Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, AAGN Ari Dwipayana.

Budi Karya Sumadi membuka acara dengan membacakan sebuah puisi, yang diterimanya saat berjuang untuk sembuh dari covid-19. Puisi yang membuatnya gigih berjuang agar bisa sembuh dan bisa beraktivitas kembali.

"Dia berharap, karya-karya yang lahir nantinya, dapat memberikan warna lain, membangun semangat dan optimisme bagi bangsa untuk bersama-sama bangkit mengatasi pandemi. Sekaligus memberikan semangat dan energi positif kepada masyarakat Bali yang mengalami tekanan berat dimasa pandemi"
ucap Budi.

Kegiatan workshop ini dilakukan melalui Zoom dan live YouTube, dengan pembicara yakni I Dewa Gede Windhu Sancaya yang berasal dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana dan I Wayan Suteja dari Prodi Sastra Bali Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.

Acara workshop hari ini dipandu oleh Gunayasa, dengan menghadirkan dua pembicara. Pembicara pertama, Drs.I Dewa Gede Windhu Sancaya,M.Hum menyampaikan materi terkait "Ngawi Geguritan". Pembicara kedua, I Wayan Suteja,M.Hum menyampaikan materi "ngawi Kidung".

Windhu Sancaya memberikan materi dalam sastra bali klasik ini yaitu penulis sastra harus memiliki keterampilan berbahasa yakni menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

Dan terdapat juga materi Sastra Bali Klasik yakni pupuh kidung utaha nhepasin pikobet sajeroning ngripta nembangang miwah nyelehin Kidung yang memiliki manfaat jika di dengarkan dengan baik karna materi kidung merupakan salah satu budaya Bali dari masyarakat bali

"Kita seharusnya belajar dalam memahami bahwa pupuh sebagai kekayaan budaya bali yang diikat oleh nada, irama, dan beberapa etika lainnya yang seharusnya masyarakat dan kita sendiri mempraktekkannya di masyarakat" ucap Suteja.

Workshop ini akan secara khusus mengasah kemampuan peserta untuk ngawi satua untuk anak dan juga ngawi kakawin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun