Elektron yang memiliki peran dalam reaksi pembentukan ikatan kimia serta reaksi kimia yaitu elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Pada ilmu kimia, elektron valensi merupakan elektron pada kulit terluar yang terhubun dengan suatu atom, serta bisa berpartisipasi dalam pembentukan ikatan kimia bila kulit terluar belum penuh. Selain itu, elektron valensi adalah elektron-elektron suatu atom yang bisa membentuk ikatan kimia dengan atom lain. Elektron-elektron valensi yang terdapat pada suatu atom netral bebas kemungkinan besar dapat berikatan dengan elektron-elektron valensi atom lain untuk membentuk ikatan kimia. Adapun jenis ikatan kimia (ionik, kovalen, dan logam) antara atom, perubahan struktur atom dibatasi pada elektron terluar atau valensi. Hal ini, lebih sedikit tertarik pada inti atom positif daripada elektron bagian dalam dengan demikian dapat dibagi atau ditransfer dalam proses ikatan kimia pada ataom yang jaraknya berdekatan.  Pada ikatan kovalen tunggal, kedua pasang atom menyumbang satu elektron valensi untuk membentuk pasangan bersama. Pada unsur golongan utama, elektron-elektron dalam kulit terluar merupakan valensinya. Pada logam transisi, beberapa elektron kulit yang lebih dalam juga termasuk elektron valensi. Elektron valensi digunakan untuk menentukan ciri-ciri setiap unsur kimia serta menentukan unsur tersebut dapat berikatan dengan yang lain atau tidak. Elekton valensi memiliki kemampuan, salah satunya yaitu elektron pada kulit yang lebih dalam, untuk menyerap atau melepaskan energi dalam bentuk foton. Pada saat, menyerap atau melepaskan energi dapat  menghasilkan suatu elektron yang berpindah ke kulit yang lain atau bahkan terlepas dari atom dan kulit valensinya.
Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Pada konfigurasi elektron aton natrium (Na), kulit terluar berisi 1 elektron maka atom Na memiliki 1 elektron valensi. Pada konfigurasi elektron atom klor (Cl), kulit terluarnya berisi 7 elektron maka aton Cl memiliki 7 elektron valensi. Jadi, jumlah elektron yang terdapat pada kulit terluar suatu unsur atau atom dikenal dengan elektron valensi. Elektron terluar (elektron valensi) dapat menentukan sifat kimia unsur serta berperan penting dalam reaksi kimia. Jumlah elektron valensi paling sedikit 1 dan paling banyak 8. Unsur yang mempunyai 8 elektron pada kulit terluar, berarti elektron valensinya sudah penuh. Atom yang memiliki elektron valensi 8 dikatakan stabil karena memenuhi aturan oktet. Konfigurasi elektron stabil dimiliki oleh golongan gas mulia dengan elektron valensi 8 (oktet) kecuali unsur He dengan elektron valensi 2 (duplet).
Sifat fisika dan sifat kimia suatu atom atau unsur ditentukan oleh elektron valensi karena berhubungan dengan daya ikat atau daya gabung suatu unsur dengan unsur yang lain. Mengenai hal ini yanga akan dibahas pada materi ikatan kimia. Bagaimanakah hubungan antara elektron valensi dan golongan serta sifat unsur dalam tabel periodik? Lajur tegak vertical dalam tabel periodic unsur dikenal dengan golongan. Unsur-unsur yang terdapat pada satu lajur tegak golongan disebut unsur-unsur yang segolongan. Pemberian nomor pada tabel periodik unsur didasari jumlah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi. Karena pada elektron valensi dapat menentukan sifat kimia unsur maka unsur-unsur yang segolongan mempunyai sifat-sifat yang sangat mirip, ini merupakan suatu keteraturan sifat unsur.
Berikut merupakan karakteristik dari elekton valensi:
- Pada unsur golongan utama, elektron valensi hanya terdapat pada kulit elektron terluar.
- Elektron valensi dapat menyerap atau melepaskan energi dalam bentuk foton.
- Elektron valensi terdapat pada kulit bagian dalam (Khusus golongan transisi).
- Atom yang terdiri atas cangkang tertutup elektron valensi biasanya bersifat inert secara kimiawi.
- Elektron valensi menentukan konduktivitas listrik suatu unsur. Tergantung pada sifat unsur-unsur dapat berupa logam, non-logam, atau metaloid.
Salah satu cara termudah untuk menentukan elektron valensi adalah dengan melihat letak unsur dalam tabel periodik. Elektron valensi suatu unsur dapat ditemukan dengan memeriksa dengan cermat kolom vertikal tempat unsur-unsur tersebut dikelompokkan. Dengan melihat nomor golongan yang diberikan maka dapat diidentifikasi jumlah elektron valensi yang dimiliki oleh unsur yang terdapat dibawah kolom tertentu itu. Namun, dapat kita perhatikan cara ini hanya digunakan pada unsur yang bukan golongan transisi. Golongan transisi memiliki konfigurasi elektron yang lebih rumit. Dengan demikian, maka dapat dilihat konfigurasi kulit elektron secara spesifik pada setiap unsur untuk mengetahuinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H