Mohon tunggu...
Ni Made Susanti
Ni Made Susanti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPA, Universitas Pendidikan Ganesha /Guru IPAS di SMK Negeri 2 Kintamani

Saya memiliki motivasi yang tinggi dalam mengembangkan kompetensi saya sebagai guru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kebermanfaatan Pengembangan dalam Pendidikan dari Sudut Pandang Filsafat Idealisme dan Realisme

26 November 2023   07:20 Diperbarui: 26 November 2023   07:36 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Negara maju karena memiliki sumber daya manusia yang unggul. Dalam mencapai sumber daya manusia yang berkualitas, maka perlu adanya pengembangan pembangunan pendidikan. Strategi dalam pengembangan pendidikan diantaranya pengembangan guru, peran orang tua siswa, dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Filsafat pendidikan berperan penting dalam sistem pendidikan sebagai pedoman dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Adapun sudut pandang filsafat pendidikan terkait pengembangan dalam pendidikan yaitu sudut pandang dari filsafat idealisme dan sudut pandang dari filsafat realisme

A. Pengembangan Pendidikan dari Filsafat Idealisme

Idealisme memandang bahwa realita sesungguhnya adalah mental dan spiritual dan hakikat segala sesuatu ada pada tatanan ide. Tujuan Pendidikan menurut aliran idealisme yaitu tujuan untuk individual, masyarakat, dan berkaitan dengan Tuhan.

  • Pendidikan untuk individualisme agar peserta didik memiliki kehidupan yang bermanfaat, bahagia, memiliki kepribadian harmonis, mampu menghadapi masalah, dan membantu individu lainnya untuk lebih baik. Dalam Pendidikan di kurikulum Merdeka ini, guru dituntun untuk menciptakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, menyenangkan, dan bermakna. Manfaat yang diperoleh dari Pendidikan yaitu peserta didik dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat, serta tumbuh sesuai kodratnya dan berbudi pekerti luhur.
  • Pendidikan untuk kehidupan masyarakat yaitu menumbuhkan rasa persaudaraan antar sesama. Salah satu pedoman Pendidikan pada kurikulum Merdeka ini yaitu Profil Pelajar Pancasila. Enam dimensi dari Profil Pelajar Pancasila dapat dijadikan pegangan pendidik dalam membangun dan menguatkan karakter peserta didiknya di kelas/sekolah. Salah satunya yaitu dimensi gotong royong dan kebhinekaan ditanamkan pada peserta didik dalam pembelajaran untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan kepedulian antar sesama.
  • Pendidikan berkaitan dengan Tuhan yaitu meningkatkan keyakinan terhadap Tuhan. Salah satunya, dalam Pendidikan di kurikulum Merdeka ini, dimensi Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada peserta didik, misalnya melalui berdoa bersama saat memulai dan sesudah pembelajaran. Dari hal ini peserta didik akan menjadi manusia yang beriman, memiliki keyakinan teguh terhadap suatu agama, menjalankan ajaran kebenarannya, dan dapat menciptakan kehidupan yang lebih baik serta terarah.

B. Pengembangan Pendidikan dari Filsafat Realisme

Realisme merupakan alirat filsafat yang berpendapat bahwa hakikat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan Rohani. Dalam Pendidikan, kaum realis menggunakan metode yang memungkinkan siswa melakukan percobaan sehingga murid akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Hal ini senada dengan kurikulum Merdeka yang saat ini diterapkan di Indonesia, salah satunya pembelajaran dengan demonstrasi baik di laboratorium maupun praktik langsung di lingkungan alam menjadi salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam memperoleh pemahaman suatu pengetahuan oleh siswa. Siswa dapat melakukan diskusi kelompok yang juga sangat efektif dalam kegiatan pembelajaran bagi penganut aliran realisme. Peran guru yaitu sebagai fasilitator. Kegiatan yang melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran seperti diskusi kelompok, presentasi maupun pembelajaran melalui projek, dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu konsep. Selain itu kegiatan tersebut dapat melatih siswa berpikir kritis, mampu memecahkan masalah, terampil berkomunikasi, kreatif, mandiri, dan mampu bekerjasama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun