Pendidikan adalah proses mengungkapkan apa yang ada pada diri anak didik yang digali dalam epistemology idealis. Guru sebagai teladan dalam moral dan budaya, berasal dari idealisme filosofis seperti penerapan metode sosiologis kehidupan yang baik, sehingga dengan penuh cinta dan semangat dalam mendampingi peserta didik
- Pengertian Idealisme
Idealisme merupakan istilah yang digunakan untuk semua teori filosofis yang memebrikan prioritasnya pada pikiran atau akal budi. Idealisme memandang realita sesungguhnya adalah mental dan spiritual. Oleh karena itu realita tidak terlepas dari pikiran manusia berdasarkan pengalamannya. Idealisme adalah suatu ide seseorang yang memimpin pikiran manusia untuk diungkapkan walau belum sempurna.
- Tokoh-Tokoh Pencetus aliran Filsafat Idealisme
Plato : Ia menempatkan eksistensi dunia yang sempurna yaitu budi, tidak bisa berubah dan bisa diketahui oleh akal. Sedangkan objek benda selalu berubah merupakan tiruan atau imitasi
Hegel : Teorinya tentang kebenaran berkaitan dengan pemikiran substansi mental, karena ia berpendapat bahwa apa yang riil adalah apa yang rasional dan yang benar adalah keseluruhan.
Kant. Ia mengakui kekuatan klaim empiris bahwa pengalaman inderawi merupakan sumber keyakinan kita, tetapi tidak dapat menerima kesimpulan bahwa keyakinan tersebut dapat dibenatrkan.
Johan Gottlieb Fichte. Menurut pendapatnya subjek menciptakan objek. Subjek dan objek yang dilihat dalam kesatuan disebut sintesis. Segala sesuatu yang adal berasal dari tindak perbuatan sang Aku.
- Konsep Filsafat Pendidikan Idealisme
a. Hakikat Manusia
Manusia berusaha mencari dan meraih kebenaran hidup dalam menggapai cita-citanya. Manusia merupakan makhluk hidup yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran. Idealisme menjelaskan soal semua objek dalam alam dan pengetahuan sebagai sebuah pernyataan pikiran. Diri nyuata manusia adalah non material, spiritual, atau mental. Nilai-nilai pribadi memberikan identitas oada diri seseorang. Karena ia memisahkan apa yang berasal dari apa yang bukan diri sendiri. Dalam hal nyata tugas Pendidikan adalah mengalihkan siswa dari sensasi ke realitas gagasan.
b. Metafisika
Metafisika adalah segala hal di dunia yang ada merupakan hasil dari pikiran atau akal budi. Metafisika dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan kebenaran yang didukung oleh akal budi sehingga melahirkan abstraksi. Ide-ide lahir dari Indera manusia selanjutnya diaktualisasikan melalui kata-kata. Kata-kata yang bersifat metafisik akan mengantarkan manusia berpikir dibalik realitas.
c. Epistemologi
Bagi idealis, epistemology adalah hubungan antara keseluruhan dan bagian. Keseluruhan yang mencakup bagian-bagiannya harus konsisten secara keseluruhan. Menurut prinsip koherensi idealis, kebenaran adalah seperangkat hubungan yang erat, tertib, sistematis. Tugas pikiran adalah untuk membangun sebuah perspektif yang didasarkan pada keterkaitan bagian-bagian keseluruhan.
d. Aksiologi Â
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Menurut pandangan idealisme nilai itu absolut. Baik, buruk, cantik, tidak cantik, benar, dan salah tidak berubah dari generasi ke generasi. Pada hakikatnya nilai merupakan bagian dari manusia.Kehidupan yang baik hanya dapat terwujud dalam Masyarakat yang ideal yang dipimpin oleh kaum intelektual, para ilmuwan, atau cendekiawan.
- Implikasi filsafat idealisme dalam bidang Pendidikan
Implikasi filsafat idealisme tentang Pendidikan tertuang dalam UU No 20 Tahun 2003, Pasal 3 yaitu Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka Upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan Pendidikan adalah untuk menyelesaikan masalah-masalah Pendidikan yang dihadapi pada periode sebelumnya dan kemudian memformulasikan rencana proyeksi solusi yaitu bangsa Indonesia yang lebih baik dan akan menjadi dasar bagi manajemen untuk bertindak. Pendidikan itu untuk meneyediakan pikiran yang masih muda dari seorang anak dengan produk terbaik dari kultur yang akan menginspirasi mereka untuk mempelajarinya untuk mengkonstruk berbagi kemampuan pikiran seperti inteligensi, cinta pengetahuan, keterampilan untuk mengapresiasi keindahan alam, kodrat, spiritualnya dan nilai moral serta agama yang baik. Adapun peran guru untuk mencapai kualitas generasi yang diharapkan yaitu mempersonifikasi kultur dan realitas siswa, menjadi spesialis yang mengetahui peserta didiknya, professional dalam proses pembelajaran, layak menjadi sahabat dari peserta didik, membangkitkan motivasi belajar peserta didik, memiliki moral, membantu dalam melahirkan Kembali kultur dari tiap generasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H